Tarik Iuran Kampung, Motor Satpam Raib

Tarik Iuran Kampung, Motor Satpam Raib

Surabaya, memorandum.co.id - Aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) terekam kamera closed circuit television (CCTV) di Jalan Kenjeran, Senin (8/11/2021) siang. Diaksinya itu, seorang pelaku berhasil menggasak motor Suzuki Satria FU L 6492 UG, milik Mastuki (42), warga Jalan Donorejo. Atas kejadian itu, pria yang sehari-hari sebagai satpam kampung tersebut, melaporkan ke Mapolsek Simokerto. Hingga kini kasusnya masih dalam penyelidikan anggota. Berdasarkan rekaman video berdurasi 26 detik itu, pelaku berkaus putih dan memakai celana pendek. Nampak, pemuda santai berjalan kaki melintasi motor Suzuki Satria yang diparkir di pinggir jalan permukiman warga. Begitu melihat motor tak bertuan terparkir, pelaku berbalik arah lalu menuju motor tersebut. Beberapa detik kemudian, pelaku mencoba menghidupkan motor. Setelah mesin menyala langsung dibawa kabur. Mastuki mengungkapkan, saat itu menagih uang iuran keamanan kampung di RT 01, dengan mengendarai motor. Sampai di permukiman warga, dia turun dan parkir di pinggir jalan. Kemudian ia jalan kaki menagih iuran. Sialnya, Mastuki lupa mencabut kunci kontak dan dibiarkan menempel. Sehingga pelaku dengan leluasa mencuri motor kesayangannya. "Saya lupa, kontaknya masih tertancap di motor, tak tinggal sebentar saja nagih iuran. Saat keluar motor sudah tidak ada," kata Mastuki, Senin (8/11/2021). Mengetahui motornya hilang, Mastuki berusaha bertanya kepada warga, namun hasipnya nihil. Akhirnya berinisiatif mengecek rekaman CCTV yang terpasang di rumah warga. "Dari CCTV diketahui motornya dicuri maling," beber Mastuki. Selanjutnya, Mastuki sambil membawa bukti rekaman CCTV melaporkannya ke Polsek Simokerto berikut surat-surat kepemilikan kendaraan. "Rekaman CCTV-nya juga saya serahkan pihak kepolisian. Semoga pencurian itu dapat terungkap," jelas Mastuki. Sementara itu ketika dikonfirmasi, Kanitreskrim Polsek Simokerto Iptu Ketut Redana membenarkan adanya laporan masuk terkait pencurian motor itu. "Iya, kasusnya sedang kami tangani dan dalam penyelidikan," pungkas Ketut. (rio/fer)

Sumber: