Hebat, Kelompok Tani Hulun Hyang Budidayakan Bunga Edelweis

Hebat, Kelompok Tani Hulun Hyang Budidayakan Bunga Edelweis

Pasuruan, memorandum.co.id - Kelompok Tani (Poktan) Hulun Hyang melakukan budidaya bunga edelweis di atas lahan seluas 1.196 meter persegi milik Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Budidaya bunga yang dalam bahasa sansekerta disebut tanhana layu (tidak layu) ini berawal dari sulitnya mencari bunga edelweis sebagai pelengkap upacara adat suku Tengger dan juga untuk menjaga kepunahan bunga yang dilindungi UU ini. Aktivitas poktan dalam membudidayakan bunga edelweis ini menarik Bank Indoonesia yang kemudian mensupport melalui PSBI (Program Sosial Bank Indonesia) untuk membantu pengembangan sarpras dan juga SDM. Poktan Hulun Hyang yang dikomandani Teguh Wibowo ini  sudah mengoleksi sebanyak 800 pohon bunga edelweis dan 10 indukan. Bahkan saat ini Hulun Hyang sudah bisa mengembalikan sebanyak 200 lebih pohon bunga edelweis pada TNBTS. “Pada lahan budidaya ini ada 3 macam bunga edelweis yang bisa dibudidaya yaitu anapolis javaneca, anapolis volia dan anapalis viskida,” terang Teguh. Dijelaskan, konsep awal membuat budidaya edelweis bermula dari sulitnya mencari bunga edelweis di wilayah lereng Gunung Bromo. Padahal, pada setiap upacara adat suku tengger yang macamnya puluhan pada setiap sesajian harus ada bunga edelweis segar. Sementara peran bunga edelweis tidak bisa tergantikan oleh bunga lain pada setiap sesajian, sehingga warga Tengger terus mencari. “Karena makna bunga edelweis pada setiap sesajian mengartikan kelanggengan rasa syukur yang dicerminkan dalam bunga edelweis tersebut," kata Teguh. Padahal pada setiap keluarga, lanjutnya, sesajian yang dibuat berdasarkan jumlah keluarga yang ada dan sesajian itu sifatnya ada yang setiap hari. Sedangkan yang upacara besar seperti Leliwet, Kasodo dan Karo, keberadaan bunga edelweis harus ada. Dari pemikiran itu maka perlu adanya lokasi budidaya bunga edelweis yang bisa memenuhi kebutuhan suku Tengger dalam setiap lakukan upacara adat. Sehingga Hulun Hyang melakukan budidaya edelweis, dengan teknis stek pucuk, rundukan dan pembibitan melalui biji bunga. Dengan teknis tersebut akhirnya bisa berkembang dan mencukupi kebutuhan warga tengger dalam melakukan upacara masyarakat diberi secara gratis. Seiring perkembangan waktu, pada tahun 2020 Bank Indonesia (BI) memberi bantuan untuk pembangunan sarana prasarana pendukung yang ada di lokasi budidaya. Tidak hanya sarprasnya namun juga pelatihan peningkatan SDM anggota Hulun Hyang sebanyak 30 orang petani muda suku Tengger. Bahkan saat ini, Edelweis Park setiap harinya rata-rata dikunjungi sebanyak 150 wisatawan, dengan penghasilan rata-rata setiap bulan bisa mencapai Rp 50 juta. Karena sebagian mereka tidak hanya sekedar ingin mengetahui bunga edelweis. Namun, mereka juga teredukasi tentang budidaya bunga edelweis yang langka dan dilindungi oleh UU ini. Pengunjung yang datang ke Edelweis Park ini dikenai tiket masuk Rp 10 ribu. Sedangkan bagi pengunjung yang juga melakukan edukasi dikenai tiket Rp 25 ribu. “Disamping itu Hulun Hyang juga menjual bunga edelweis kering sebagai souvenir dan bibit bunga edelweis sebagai oleh-oleh," tutur Teguh. Sementara itu, Kepala BI Malang Azka Subhan menyampaikan Bank Indonesia memandang langka yang dilakukan anak- anak muda suku Tengger ini sangat bagus dan penuh dengan inovasi. Mereka melakukan budidaya bunga yang dilindungi UU karena bunga langka dan hasil bunganya diberikan secara gratis pada warga sekitar yang membutuhkan untuk kelengkapan upacara adat. ”Padahal untuk melakukan budidaya itu membutuhkan biaya secara patungan,” ujar Azka Subhan. Kondisi itu yang melandasi BI pada tahun 2020 memberikan dukungan pada Poktan Hulun Hyang dengan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) untuk membangun sarana pendukung di lokasi budidaya. Hingga kini menurutnya poktan tersebut sudah berkembang pesat, bahkan bisa mengembalikan bibit pada lahan konservasi dan juga bisa memenuhi seluruh kebutuhan dalam upacara adat suku Tengger. “Bahkan PSBI tidak hanya pada sarprasnya saja tetapi juga dukungan pada peningkatan SDM anggota Hulun Hyang,” terang Azka. (kid/ari)

Sumber: