Pengunjung CFD Kembang Jepun Terganjal Aplikasi PeduliLindungi

Pengunjung CFD Kembang Jepun Terganjal Aplikasi PeduliLindungi

Surabaya, memorandum.co.id - Car free day (CFD) Kembang Jepun yang diujicobakan, Minggu (7/11) ini masih banyak yang harus dievaluasi. Tidak sekadar permasalahan syarat wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau vaksin harus dua kali, ternyata jumlah warga yang memanfaatkan CFD pascapandemi Covid-19 hanya separuh batas yang ditentukan. Dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Suharto Wardoyo, bahwa sosialisasi CFD dan menggunakan HP yang android dan ada barcode PeduliLindungi banyak masyarakat yang tidak tahu dengan syarat tersebut. "Masalahnya itu, ada yang bawa kartu vaksin. Kita selesaikan sekarang, lokasi seperti ini akan terbiasa. Vaksin dua kali," jelas Anang sapaan Suharto Wardoyo ditemui di lokasi. Disinggung terkait maksimal pengunjung yang datang di CFD, tambah mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya ini, bahwa pihaknya mengevaluasi apakah masyarakat akan memanfaatkan apa tidak. "Tinggal masyarakat memanfaatkan apa tidak, karena kawasan Surabaya Utara. Kalau di tengah kota lain lagi," ujarnya. Terkait lokasi lainnya, lanjut Anang, pihaknya sudah mengajuan dua lokasi lagi yaitu Jalan Tunjungan dan Jalan Raya Darmo. "Kalau Jalan Tunjungan dengan kapasitas sekitar 150 orang akan diujicobakan tahun ini. Kita sudah dapat assessment dari Satgas Covid-19. Kalau Jalan Raya Darmo, kemungkinan tahun depan sambil melihat kondisi dulu," pungkas Anang. Hal sama juga dikatakan KasiĀ  Peningkatan Kualitas dan Penyuluhan Lingkungan Hidup Dyan Prasetyaningtyas. Bahwa, di kawasan Kembang Jepun sangat sepi. "Sini (sisi Barat) tidak terlalu, kebaca sebelah sana (sisi Timur). Hampir 100 orang," jelas Dyan. Tambahnya, dalam kegiatan ini pihaknya juga menyosialisasikan bagi masyarakat yang belum vaksin untuk segera vaksin. "Ada gerai vaksin di posko. Kami siapkan sesuai dengan jumlah pengunjung yaitu 200 dosis. Di kawasan Kembang Jepun sangat sepi," tambahnya. Lanjut Dyan, untuk anak-anak tetap didampingi orang tua yang sudah vaksin dua kali. "Kami sarankan begitu untuk aman bersama," pungkas Dyan. (fer)

Sumber: