AMS Fasilitasi 30 Anak Penderita Jantung Bawaan Jalani Skreening dan Ekokardiografi

AMS Fasilitasi 30 Anak Penderita Jantung Bawaan Jalani Skreening dan Ekokardiografi

Lumajang, Memorandum.co.id - Yayasan Adventure Makelar Surga (AMS) melaksanakan kegiatan skreening dan ekokardiografi pada pasien penderita Penyakit Jantung Bawaan (PJB)  yang dilaksanakan di Panti PKK Kabupaten Lumajang, Sabtu (6/11/2021) Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka pengabdian masyarakat Divisi Kardiologi Anak RSUD dr. Sutomo Universitas Airlangga Surabaya dan diikuti sebanyak 30 anak penderita PJB yang ada di Kabupaten Lumajang serta melibatkan sejumlah dokter anak dan dokter spesialis jantung anak. Dalam kesempatan itu Bupati Lumajang Thoriqul Haq yang karib disapa Cak Thoriq mengapresiasi Yayasan AMS yang selalu aktif memberikan pelayanan yang terbaik dalam memberikan upaya pengobatan pasien PJB di Kabupaten Lumajang. “Saya merasa bersyukur karena AMS tidak henti hentinya membantu pemerintah untuk memberikan pelayana terbaik yang lebih spesifik kepada anak anak yang harus kita rawat karena PJB” kata Cak Thoriq Ketua Yayasan AMS Niken Suyanti mengatakan, bahwa pada saat ini ada 150 pasien penderita jantung bawaan di Kabupaten Lumajang, yang mana sebagian telah dinyatakan sembuh dan sebagian sudah dilakukan tindakan operasi . “Sejumlah 53 orang sedang menjalani tahap pengobatan, 26 pasien telah dilakukan tindakan operasi, 15 orang dinyatakan sembuh dengan sendirinya sedangkan 22 pasien meninggal. Sedangkan 34 pasien kurang begitu kooperatif dan responsif dengan adanya tindakan medis” ujarnya Menurutnya, ada beberapa keluarga yang menolak dilakukan tindakan medis terhadap anaknya yang menderita penyakit jantung bawaan karena kurangnya informasi. hal tersebut dianggap sebagai PR bagi timnya untuk terus berupaya mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada keluarga tentang pentingnya penangann kepada anak PJB. “Alasan penolakan yang dilakukan oleh sebagian orang tua terhadap penanganan medis kepada anaknya macam macam, salah satunya karena ketidak tahuan informasi, menganggap anaknya baik baik saja, dan ketakutan paling besar adalah pasti dilakukan tindakan dioperasi, hal itu sebagai PR kita untuk mengedukasi” ujarnya Meski demikian, Ia mengimbau kepada masyarakat yang anaknya menderita PJB untuk tidak takut dalam memberikan informasi, semakin cepat diketahui jenis penyakit maupun keluhan sakitnya maka akan lebih cepat dilakukan tindakan penanganan. “Jangan takut duluan dihadapi saja kenyataannnya, kita pasti lakukan yang terbaik carikan dokter yang terbaik carikan cara yang terbaik,” tambahnya Sementara itu Dokter Spesialis Jantung anak RSUD dr. Sutomo Fakultas Kedokteran Unversitas Airlangga Surabaya, dr Mahrus Abdul Rahman menyampaikan screening dan ekokardiografi atau USG jantung tersebut adalah untuk mendeteksi kelainan jantung pada bayi dan anak anak. Dari hasi pemeriksaan tersebut akan ditindak lanjuti dengan tatalaksana secara medic baik itu dengan obat obatan, tindakan kateter atau operasi “Dengan ekokardiografi atau USG Jantung kita bisa memilah milah mana pasiennya yang perlu penanganan mana yang tidak perlu penanganan khusus. Mana yang harus segera dioperasi mana yang masih bisa menunggu” tutupnya (Ani/gus)

Sumber: