Gubernur Jatim Tinjau Lokasi Perahu Tenggelam
Tuban, memorandum.co.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi lokasi tenggelamnya perahu penyeberangan Bengawan Solo, tepatnya di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban,Jumat (5/11/2021) Gubernur Jatim didampingi oleh Kapolres Tuban AKBP Darman, bersama Bupati Aditya Halindra Faridzky rombongan berangkat menuju Posko Ante Morten di balai Desa Ngadirejo Kecamatan setempat. Sesampainya di lokasi Gubernur Khofifah menyempatkan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang turut hadir di tempat tersebut. "Kami turut bela sungkawa atas meninggalnya korban tenggelamnya perahu dan semoga keluarga yang di tinggalkan di berikan ketabahan," ucap Khofifah. Usai menemui keluarga korban, selanjutnya Gubernur bersama rombongan bergerak menuju lokasi di mana perahu tersebut tenggelam pada Rabu (3/11/2021). Di tempat tersebut Khofifah menyinggung tentang regulasi penyeberangan dan proses penyeberangan sungai yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. "Harusnya trayek itu ada SK dari bupati kalau antar kabupaten. Kelayakan armadanya, sertifikasi dari nahkodanya meskipun itu penyeberangan tidak terlalu lebar. Mestinya regulasi itu bisa kita rapikan bersama," tutur Gubernur Khofifah. Ia menambahkan pihaknya koordinasi dengan dishub untuk memastikan. Karena untuk sertifikasi nahkoda dan kelayakan armada itu dari pusat. Bisakah kita dapat garansi sehingga sertifikat nahkoda dan kelayakan armada bisa cepat dan gratis. Sehingga mereka yang sumber pendapatannya dari penyeberangan seperti ini dan mereka yang membutuhkan percepatan akses bisa sama-sama mendapatkan kemudahan dan mudah, "tambahnya. Khofifah juga menyinggung tentang pembangunan jembatan di dekat lokasi yang nantinya akan menjadi akses mudah bagi masyarakat yang akan menyeberangi sungai. "Jembatan Kanor-Rengel ini diharapkan bisa menjadi opsi untuk memudahkan aksesibilitas bagi warga Tuban dan Bojonegoro. Mudah-mudahan akhir tahun ini bisa selesai sehingga akses masyarakat dari Tuban-Bojonegoro bisa lebih mudah, aman dan nyaman, " pungkasnya. Sementara itu perkembangan dilokasi hingga saat ini, Jum'at (05/11) korban yang semula kemarin diberitakan dan terdaftar sebanyak 17 orang, setelah ditemukan 4 jenazah korban hingga pagi tadi. Setelah dicocokkan dengan data korban yang terdaftar namun ada 2 jenazah tidak terdaftar sehingga daftar korban yang masuk bertambah menjadi 19 orang. Dengan rincian 10 orang selamat dan 4 ditemukan meninggal serta 5 korban masih dalam pencarian. (top/har)
Sumber: