Dirjen Kebudayaan Apresiasi Semarak Festival Jalur Rempah di Kota Mojokerto

Dirjen Kebudayaan Apresiasi Semarak Festival Jalur Rempah di Kota Mojokerto

Mojokerto, memorandum.co.id - Festival Jalur Rempah Titik Simpul Jatim yang digelar  di Kota Mojokerto, pada 1-3 November ditutup  dengan Festival Perahu Naga Susur Sungai Brantas. Festival jalur rempah di luar dugaan menyita perhatian warga Kota Mojokerto. Antusias warga saat menyaksikan kegiatan ratusan anak muda menyajikan pentas sendra tari kolosal, pameran UMKM dan  budaya. Semarak Festival Jalur Rempah di Kota Mojokerto mendapat apresiasi Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid. Hilmar kagum dengan sambutan warga Kota Mojokerto. Ia juga takjub dengan keterlibatan banyak unsur masyarakat Kota Mojokerto terutama saat Festival Perahu Naga Susur Sungai Brantas. Keterlibatan semua unsur tersebut semakin memudahkan langkah kementerian untuk mempopulerkan jalur rempah. Karena tujuan diadakannya festival ini adalah untuk kembali mengenalkan kepada masyarakat, terutama generasi muda akan kekayaan rempah di Indonesia. "Sebagaimana diketahui bahwa di masa kerajaan, kekayaan rempah menjadi sebuah daya tarik saat itu. Nusantara tumbuh sebagai wilayah yang memiliki peran signifikan dalam  perdagangan rempah dunia," ujar Hilmar saat menutup Festival Jalur Rempah di Pendopo Sabha Krida Tama, Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Rabu (3/11/2021) Dalam festival ini, selain workshop menghadirkan tokoh nasional, agenda kegiatan dalam rangkaian festival tersebut yaitu pameran komoditi rempah, diskusi praktisi rempah, dan Festival Perahu Naga "Susur Sungai Berantas" sebagai penutup. Tidak hanya Kota Mojokerto, tahun ini terdapat tiga titik pelaksanaan Festival Jalur Rempah titik simpul Jatim, yaitu Surabaya dan Kediri. Ketiga lokasi tersebut dipilih karena wilayahnya di lintasi sungai Brantas. Di mana oleh sejarah tercatat sebagai sungai yang memiliki peran cukup besar dalam transportasi perdagangan rempah. "Kegiatan ini awal mulanya dari arahan Bapak Presiden Joko Widodo ketika mencanangkan Indonesia akan menjadi poros maritim dunia," ujarnya. Aspek penting poros maritim dunia ini lanjut Hilmar adalah kebudayaan. Dan sejak 2017, kementerian bertekad untuk mengidentifikasi lagi tapak-tapak jalur rempah yang usianya sangat tua untuk didaftarkan sebagai warisan dunia UNESCO. Wali Kota Mojokerto lka Puspitasari mengaku bangga Kota Mojokerto ditunjuk sebagai tuan rumah Festival Jalur Rempah 2021 titik simpul Jatim. Pasalnya, ini menjadi angin segar bagi masyarakat Mojokerto dan sekitarnya terhadap kebangkitan ekonomi dan budaya. Lantaran selama hampir dua tahun terjadi pembatasan kegiatan masyarakat akibat pandemi Covid-19. "Sejak pandemi masyarakat harus dibatasi dari berbagai kegiatan berupa ekspresi diri karena mengikuti aturan pengendalian Covid-19," ujar Ning Ita Petinggi pemkot ini mengatakan mulai 2019, bidang kebudayaan masuk dalam skala prioritas pembangunan lima tahun. Berupa pembangunan pariwisata berbasis sejarah budaya. "Prioritas dalam RPJMD Kota Mojokerto ini dapat terwujud jika ada kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak termasuk support dari kementerian serta rekan-rekan daerah sekitar," ujarnya. Disebutnya, dalam Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang percepatan kawasan pembangunan Jatim,  Kota Mojokerto masuk sebagai potensi melalui pembangunan wisata majapahit. "Majapahit ini tidak hanya milik Mojokerto, karena kerajaan pemersatu nusantara ini sudah menjadi ikon budaya Provinsi Jatim," pungkasnya. (war/fer)

Sumber: