Depresi, Tewas Tenggak Potas
TULUNGAGUNG - Duka menyelimuti keluarga Agung Kurniawan (27), warga Desa Kepuhrejo, Kecamatan Ngantru. Bapak satu anak ini ditemukan tewas di dalam rumahnya, Jumat (21/12) sekitar pukul 09.00. Unit Inafis Polres Tulungagung dan Polsek Ngantru yang mendapat informasi langsung menuju lokasi untuk mengolah tempat kejadian perkara (TKP). Kasubbag Humas Polres Tulungagung Iptu Sumaji mengatakan, korban ditemukan sudah tak bernyawa di dalam rumah yang terkunci rapat dari dalam. “Kita dapat laporan seperti itu dan langsung menuju ke lokasi kejadian,” kata Sumaji. Sumaji menjelaskan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, yang menemukan korban kali pertama adalah keluarganya sendiri. Mengetahui kondisi itu, keluarga Agung berusaha membuka pintu dengan mendobrak. Sebab semua pintu terkunci dari dalam. Usai didobrak, diketahui Agung terbujur kaku di lantai. “Pintunya dikunci dari dalam, akhirnya didobrak oleh orang tuanya,” tambah Sumaji, kemarin. Dari TKP polisi mengamankan barang bukti berupa sisa potas, sepucuk surat wasiat, roti dan minuman teh kemasan. Surat itu berisi permintaan maaf korban kepada bapak dan ibunya, serta seorang perempuan bernama Evi, yang dia cintai. Sumaji menjelaskan, korban diduga depresi setelah beberapa waktu lalu terlibat kecelakaan sepeda motor yang mengakibatkan rekannya koma hingga saat ini. “Korban diduga depresi karena terlibat kecelakaan yang membuat temannya kritis dan koma. Ia memilih jalan pintas dengan menenggak potas,” ungkap Sumaji. Polisi juga meminta keterangan Supangat (55), pemilik toko yang menjual potas ke Agung. Menurut dia, sekitar pukul 08.00, korban membeli potas dengan alasan untuk memberantas hama di rumahnya. “Beli potasnya sekitar pukul 08.00. Pemilik toko juga tidak menduga kalua potas itu dipakai bunuh diri. Jenazah korban masih divisum dan akan dikembalikan ke keluarga setelah prosesnya selesai,” pungkas Sumaji. (fir/mad/nov)
Sumber: