Peningkatan Ekonomi Jadi Sasaran Prioritas APBD Lamongan 2022
Lamongan, memorandum.co.id - Sejak awal pandemi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lamongan digunakan sebagai perangkat untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, melindungi masyarakat rentan sosial dan ekonomi, sekaligus mendorong kelangsungan dunia usaha. Pemulihan sosial-ekonomi akan terus dimantapkan sebagai penguatan fondasi untuk mendukung pelaksanaan reformasi struktural secara lebih optimal. Hal itu diungkapkan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam Rapat Paripurna Hari Pertama Pengantar Nota Keuangan atas Rancangan APBD Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2022 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Lamongan, Rabu (3/11). “Reformasi struktural merupakan hal yang sangat fundamental untuk pemulihan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi karena Kabupaten Lamongan bukan hanya harus tumbuh, tapi tumbuh dengan cepat dan berkelanjutan,” ungkap Bupati Yes. Sapaan akrab Bupati Lamongan. Sesuai tema pembangunan Kabupaten Lamongan rencana kerja tahun anggaran 2022 yakni Pemantapan Sosial Ekonomi dan Peningkatan Layanan Dasar Serta Penyediaan Infrastruktur Terintegrasi, Pemerintah Kabupaten Lamongan akan menyasar peningkatan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM dan pengembangan ekonomi kreatif melalui program peningkatan nilai tambah ekonomi kerakyatan menjadi prioritas pembangunan pada APBD 2022. “Adapun kebijakan prioritas dan sasaran pembangunan Kabupaten Lamongan adalah peningkatan ketersediaan pangan hasil pertanian, perikanan dan pangan hasil laut secara berkelanjutan. Selain itu juga peningkatan kemitraan usaha antara usaha mikro kecil dan usaha menengah besar. Kemudian peningkatan nilai tambah dan daya saing produk dan usaha kreatif dan digital serta optimalisasi pemanfaatan teknologi digital dan industry 4.0,” tutur Bupati Yes. Selain peningkatkan ekonomi, menurut Pak Yes arah kebijakan belanja daerah rancangan APBD 2022 juga diprioritaskan untuk peningkatan infrastruktur, peningkatan kualitas dan aksesbilitas pendidikan dan kesehatan, peningkatan produktivitas dan daya saing ketenagakerjaan disertai perluasan kesempatan kerja. Selanjutnya, peningkatkan pelestarian nilai-nilai budaya lokal dan kepedulian sosial, peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian, peningkatan ketahanan bencana dan lingkungan hidup, serta peningkatan ketentraman, keamanan, ketertiban umum dan peningkatan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat. Pada kesempatan tersebut, Pak YES juga mengemukakan komposisi rancangan APBD Tahun Anggaran 2022. “Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2022 diperkirakan mencapai Rp 2.946.922.866.811 dengan komposisi PAD secara agregat diproyeksikan Rp 474.781.714.858, Pendapatan transfer diproyeksikan Rp 2.460.673.012.000,62 dan lain-lain pendapatan daerah yang sah diproyeksikan Rp 11.468.139.891,” imbuhnya. Sementara Belanja Daerah dialokasikan sebesar Rp 3.116.922.866.811 sehingga dalam postur rancangan APBD tahun anggaran 2022 mengalami defisit Rp 170 Milyar. Sebagai penyeimbang dari defisit yang terjadi, maka kebijakan pembiayaan yang ditempuh adalah pembiayaan netto yang berasal dari penerimaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan yang selanjutnya digunakan untuk menutup defisit anggaran.(*)
Sumber: