Sosok Raditya Daneswara, Putra Polisi dengan Segudang Prestasi

Sosok Raditya Daneswara, Putra Polisi dengan Segudang Prestasi

Lumajang, Memorandum.co.id - Meski kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah atas prestasi yang telah diraihnya, tidak memupuskan semangat Raditya Daneswara, siswa Kelas 7 Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 01 Lumajang untuk mengembangkan bakat yang dimiliki dan mengukir banyak prestasi. Terlahir sebagai putra seorang polisi dengan jabatan Kasatreskoba Polres Lumajang, putra ke-4 pasangan AKP Ernowo dan Lilis Dwi Graha, tidak membuat Raditya lalai dalam belajar meski sering ditinggal tugas oleh orang tuanya. Terbukti, banyak prestasi yang telah diukir, baik prestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Saat ditemuai memorandum.co.id di kediamannya, Raditya yang didampingi ibunya, Lilis Dwi Graha menuturkan, prestasi yang baru diraihnya di ajang Porseni MTs Jatim 2021 dalam cabang perlombaan pidato bahasa inggris membuatnya mampu mendapat medali emas setelah berhasil menembus babak final dengan menyisihkan puluhan peserta dari seluruh Jawa Timur. Dengan perolehan medali emas, Raditya sekaligus menyumbang nilai yang menempatkan Kabupaten Lumajang di posisi Runner Up dalam ajang Porseni yang diselengggarakan oleh Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Sebelumnya, sudah banyak prestasi yang diukir putra kelahiran Bali 13 Tahun silam itu. Antara lain, 4 kali juara 1 olimpiade Nasional bahasa inggris di tahun 2019. Tak hanya itu, Raditya juga memborong Juara pertama dan kedua dalam event kejuaraan bahasa Inggris. Selain itu, di bidang non-akademik, dia juga mengukir prestasi antara lain juara 1 Lomba Batik Lumajang On The Stret (Balos) tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Pemkab Lumajang. Terhitung 29 Trophy yang berhasil dia raih dalam kurun waktu 2014-2021. Sementara itu, Lilis Dwi Graha mengatakan, pencapaian prestasi yang diraih Raditya bisa diraih oleh anak-anak yang lain, tergantung dukungan dan peran serta orang tua dalam mengarahkan kemampuan dan bakat anak. Karena menurutnya, bakat anak adalah anugerah dia sejak lahir tinggal orang tua bagaimana bisa mengasah bakat yang dimiliki oleh anak tersebut. “Bakat itu ada ketika seseorang dilahirkan. Saat dia berkembang, bakat itu tidak akan jadi apa-apa kalau itu tidak diasah,” ujarnya. Untuk itulah, harapan terbesarnya adalah perhatian dari Pemerintah Daerah untuk memberikan wadah yang bisa menjembatani anak-anak dari level SD sampai SMA untuk bisa mengasah bakat yang dimiliki. “Setidaknya sebagai proses yang mengasah di berbagai tempat untuk bermacam skill sehingga anak-anak itu yang mungkin dalam kedaaan belum beruntung mereka bisa tetap menunjukkan bakti mereka tidak hanya kepada orang tua tapi pada kotanya sendiri,” tambahnya. Meski pada awalnya Ia merasa bahwa prestasi yang telah diukir putranya tidak diperhitungkan, tapi Lilis menyadari, pemerintah tidak hanya memikirkan masalah pendidikan anak-anak saja sehingga banyak hal yang luput dari perhatian Pemerintah Daerah, termasuk prestasi yang telah diukir oleh putranya tersebut. Hal itu tidak lantas menyurutkan semangatnya tapi justru menjadi tantangan baginya untuk terus mendukung dan mengasah bakat yang dimiliki putranya. “Awalnya kami berpikiran karena kami pendatang sehingga tidak ada perhatian dari pemerintah daerah atas prestasi yang diraih putra kami, tapi kami sadar bahwa pemerintah tak hanya memikirkan soal pendidikan anak-anak saja,” jelasnya. "Anak-anak adalah investasi bangsa, semakin kita memerhatikan pendidikan dan bakat mereka sejak usia dini, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang tahu arah. Peran orang tua sangatlah penting untuk bisa menemukan bakat dari anak-anak," tambahnya. Ketika orang tua salah mengarahkan skill, sambungnya, anak-anak tidak akan menjadi apa-apa. Tapi ketika orang tua mampu melihat bagaimana bakat dan kemampuan anak, maka anak-anak akan bisa mengukir prestasi sesuai dengan skill atau kemampuan yang dia miliki. “Inilah peran pemerintah untuk memberikan ruang yang cukup pada anak untuk mengasah bakatnya, semakin tajam kita asah bakat mereka sejak dini, maka mereka akan semakin bisa menunjukkan bakat dan baktinya pada Lumajang,” tutupnya.(Ani)

Sumber: