Diskusi Ayo Noto Malang, Beri Rekomendasi Ini
Malang, Memorandum.co.id - Mencermati kondisi sosial ekonomi di masa pendemi, tokoh pemuda, Fahmi Ismail mengajak para pemuda untuk Noto Malang Raya melalui diskusi santai, di sebuah rumah makan di kawasan Jl. Pahalwan Trip, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Dilatarbelakangi moment dan refleksi hari sumpah pemuda, diskusi ini diikuti dari dari perwakilan BEM, unit kepemudaan, Cipayung, HMI, IMM dan para komunitas kepemudaan lain. "Berangkat dari refleksi hari Sumpah Pemuda, kami mengamati kondisi generasi muda saat ini. Dalam kondisi covid, era revolusi industri 4.0 bonus demografi dan lainya, perlu kami diskusikan," terang ketua pelaksana diskusi, Fahmi Ismail ditemui Memorandum. Diharapkan menghasilkan bentuk gagasan. Bisa direkomendasikan kepada para stakeholder di Malang Raya sehingga ada satu bentuk perhatian khusus dari pemerintah untuk para pemuda di Malang Raya. Terutama, terkait dengan tenaga kerja, pengangguran, industri kreatif di Malang Raya yang digarap oleh para pemuda. “Saya merasa miris ya. Di tengah covid mau ngapain. Tidak punya modal. Banyak usaha yang tutup, bahkan banyak pekerja dirumahkan. Ini butuh perhatian khusus dari pemerintah," lanjut Fahmi, yang juga Inisiator Konvensi Sumpah Pemuda. Disinggung moralitas pemuda, ia menyebut saat ini banyak informasi dan kabar yang tidak benar ataupun hoax. Karena itu, pihaknya juga mengharapkan pendampingan dari kepolisian dan pemerintah untuk memberikan pemahaman. "Kalau pembinaan moralitas dari kampus, saya kira sudah memberikan perhatian. Karena ada kebijakan kebijakan dari kampus yang bisa mengatur itu (moralitas)," jelasnya. Selain menghadirkan 3 nara sumber, berkenan memberikan pengarahan, dari Wakapolres Malang Kompol Rizki Tri Pitra Errika Adi Wijaya serta Kapolsek Klojen AKP Domingos De F. Ximenes. (edr/gus)
Sumber: