Resapan Air Diuruk, Warga Asemrowo dan Sukomanunggal Dihantui Banjir

Resapan Air Diuruk, Warga Asemrowo dan Sukomanunggal Dihantui Banjir

Surabaya, memorandum.co.id - Normalisasi saluran air yang di mulai dari Tol Dupak hingga ke kawasan Romokalisari masif dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya. Staf Pemeliharaan Bidang Pematusan DPUBMP Marvin Novianto menuturkan, selain melakukan normalisasi, saluran air yang membentang sepanjang lebih kurang 2 kilometer itu juga akan dilakukan pelebaran. Termasuk saluran air yang melintas di kawasan Dumar Industri dan pergudangan Suri Mulia, Kecamatan Asemrowo. "Lebarnya disesuaikan mulai dari sisi selatan yaitu 12 meter. Jika kurang dari itu maka kami sesuaikan," katanya, Kamis (28/10/2021). Ditanya tentang adanya aktivitas pengurukan di pergudangan Suri Mulia, Marvin menjelaskan bahwa lahan perairan tersebut bukan boezem. Namun karena ada penyempitan saluran akibat urukan tanah, maka pihaknya akan menertibkan. "Jadi yang di situ aslinya bukan boezem. Tapi Suri Mulia mengklaim itu lahan miliknya. Sehingga diuruk oleh mereka. Silakan kalau memang lahan itu milik mereka asal tidak mengganggu laju air di saluran," jelasnya. "Kamisudah cek ke lokasi, di situ ada penyempitan. Nanti akan kita lebarkan sesuai dengan saluran air dari selatan (12 meter). Dan mereka (Suri Mulia) tidak keberatan," sambung Marvin. Sementara itu, Bagian Lapangan Suri Mulia Bambang menjelaskan bahwa lahan tersebut memang aset milik PT Suri Mulia Permai, bukan boezem. "Bukan boezem, itu lahan milik Suri Mulia. Saya tidak bisa menjawab pengurugan itu untuk apa, karena bukan wewenang saya," kata Bambang. Sedangkan soal rencana pelebaran dan normalisasi di lokasi, Bambang menyebut tidak keberatan dan memasrahkan hal itu ke dinas PU yang memiliki kepentingan. Sebelumnya, Lurah Asemrowo Asnafi bersama ketua LPMK, dan kepala satpol PP Kecamatan Asemrowo, babinsa serta bhabinkamtibmas melakukan sidak ke lokasi. Pihaknya mendapat laporan dari warga yang menyebut adanya aktivitas pengurukan di lahan resapan air yang diduga boezem itu. "Kalau saya ya berharap adanya gundukan itu bisa dikembalikan seperti semula. Dinas terkait harus mengintervensi hal itu untuk kepentingan masyarakat banyak. Karena masyarakat Sukomanunggal dan Asemrowo yang tinggal di sekitar sana terdampak banjir setiap tahunnya, apalagi dengan adanya pengurugan itu," cetus Ketua LPMK Asemrowo Moch Widodo. (mg3)

Sumber: