Proyek Rehab Gedung SMPN 1 Raas Diduga Tak Sesuai RAB

Proyek Rehab Gedung SMPN 1 Raas Diduga Tak Sesuai RAB

Sumenep, memorandum.co.id - Proyek rehab berat gedung SMPN 1 Raas diduga tidak sesuai rencana anggaran biaya (RAB). Karena kayu yang digunakan untuk rangka atap dari pohon kelapa. Padahal spesifikasi teknisnya, rangka atapnya harus dari galvalum. Tidak hanya itu, pemasangan tiang besi juga tidak menggunakan cakar ayam. Menurut keterangan konsultan proyek, Gafur, sebelum lelang proyek dimulai, tiang besi gedung SMPN 1 Raas harus menggunakan cakar ayam karena jenis tanah hitam di lokasi itu mudah retak. Temuan dugaan penyimpangan proyek itu diungkap anggota Ormas Brigade 571 Macan Putih, Syarkawi. Ia mengaku mendapat laporan dari sejumlah pihak terkait proyek gedung SMP tersebut. "Tolong ini disikapi agar tidak merugikan keuangan negara. Karena proyek ini besar, di HPS yang tertera di LPSE, pagunya Rp 580 juta. Saya akan turun bersama tim untuk mengecek lagi proyeknya," tegas dia. Menurut Syarkawi, kontraktor proyek itu adalah PT Muda Perkasa Jaya Sidoarjo, tapi pekerjaannya dipercayakan pada salah seorang warga Raas. Menanggapi hal itu, Kepala SMPN 1 Raas, H Ahsan mengaku sudah melihat sendiri rangka atap gedung sekolah itu menggunakan kayu kelapa. Tapi ia tidak menegur karena tidak berwenang. H Ahsan mengaku sudah pernah melakukan teguran kepada penanggung jawabnya agar tidak menggunakan kayu dari pohon kelapa. Tapi sarannya tidak digubris. Alasannya, peran kepala sekolah tidak ada, sekarang semua proyek gedung sekolah sifatnya kontraktual. Jadi kepala sekolah hanya menerima hasil pekerjaan. "Kayu kelapa tidak boleh dipakai sesuai RAB. Biasanya galvalum seperti pembangunan lab di SMN 1 Raas. Ketika saya mengingatkan, alasannya kayu itu hanya mau dibuat tangga. Karena bukan urusan kepala sekolah, tapi kontraktor dan konsultan, jadi saya tenang tidak ada beban, semoga dilaksanakan dengan bagus," harap H Ahsan. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Mohamad Iksan mengaku semua proyek bangunan gedung sekolah menggunakan rangka atap galvalum. "Itu pembangunannya kontraktual. Apa yang kurang nanti saya sampaikan kepada pemborongnya. Itu juga sudah ada konsultannya, mungkin sudah diadendum," ujar Iksan via telepon. (aan)

Sumber: