Pemkab Trenggalek Bangun Ruang Isolasi Covid-19 dan IGD

Pemkab Trenggalek Bangun Ruang Isolasi Covid-19 dan IGD

Trenggalek, memorandum.co.id - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin melakukan ground breaking pembangunan ruang isolasi Covid 19 dan Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Soedomo, Selasa (27/10/2021). Bupati Trenggalek menyebut ini bukan sekadar membangun rumah sakit, melainkan membangun sejarah untuk Trenggalek. Mengapa demikian, karena ini menunjukkan keseriusan Trenggalek dalam penanganan Covid 19 yang tuntas. Tidak hanya sekadar testing, tracing dan vaksin saja melainkan treatmennya juga dioptimalkan. Selain itu sumber pendanaan pembanguan ruang isolasi Covid dan IGD yang bersumber dari pinjaman Pemuliahan Ekonomi Nasional (PEN) ini juga pertama kali dilakukan dalam sepanjang sejarah berdirinya Trenggalek. "Kita hari ini tidak sekadar membangun rumah sakit, tetapi saat ini kita membangun sejarah. Sejarah dimana di Pandemi Covid, ditengah kekuatan viskal kita, ini pinjaman viskal pertama seumur hidup Kabupaten Trenggalek," ungkap bupati yang erat disapa Gus Ipin itu, Selasa (26/10/2021). "Bahkan ini proyek infrastruktur di luar proyek strategis nasional (PSN) yang nilainya terbesar di Kabupaten Trenggalek. Seingat saya, seperti Pasar Pon itu sudah cukup besar Rp 68 miliar," imbuh Arifin. Harapannya dengan bangunan ini, nantinya tidak ada UGD yang membludak, tidak ada tindakan yang seharusnya dioperasi, namun tidak bisa dilaksanakan karena ruang operasi tidak memenuhi syarat dan lain sebagainya. Bupati muda itu juga titip kepada pelaksana proyek, karena menurutnya bagi Trenggalek ini bukan hanya membangun rumah sakit namun membangun sejarah di Kabupaten Trenggalek. Bila hari ini ground breaking maka 4 bulan kedepan pembangunan selesai. Sekurang-kurangnya, Bulan Februari tahun 2022 sudah bisa selesai dan bisa termanfaatkan. "Jadi, peralatan apa yang perlu disiapkan agar bisa segera operasionalisasi termasuk SDM dan juga yang lainnya harus segera disiapkan. Karena trend covid selama 2 tahun ini puncaknya awal tahun dan tengah tahun, pasca libur Natal dan tahun baru dan Hari Raya Idul Fitri. Orang yang bekerja di luar negeri itu kontraknya juga awal dan akir tahun Sehingga bila kontraknya habis maka pulang ke tanah air dan beresiko membawa pulang jenis varian-varian baru dan bisa memicu pelonjakan. Sedangkan kita tidak menginginkan ada pelonjakan yang ketiga Covid 19," tandasnya Sedangkan Anjar Suprabowo, mewakili PT Pembangunan Perumahan, Tbk. (PP), mengucapkan rasa terimakasihnya atas kepercayaan Trenggalek kepada PP untuk pembangunan ruang isolasi Covid dan IGD tersebut. "Bangunan rumah sakit tentunya diperuntukkan untuk kemaslahatan umat, maka dari itu dengan niat, itikad yang baik serta koordinasi yang baik dengan semua pihak, mudahan-mudahan curahan pikiran ini dapat terlaksana dengan baik,"tuturnya Anjar menambahkan, perusahaannya sudah mempunyai pengalaman mendirikan banyak rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Darurat Covid. Tentunya pengalaman yang telah dipegang menjadi modal untuk perusahannya mewujudkan sejarah untuk Trenggalek. (ret/ag/gus)

Sumber: