Forkopimda Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Alam di Tulungagung
Tulungagung, Memorandum.co.id - Bertempat di halaman Pemkab Tulungagung, Senin (25/10) kemarin dilaksanakan Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam tahun 2021 di Kabupaten Tulungagung. Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto dan Komandan Kodim 0807 Tulungagung Letkol Inf Yoki Malinton. Di hadapan peserta apel yang mengikuti kegiatan Bupati Maryoto membacakan 7 pesan Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk wilayah di Provinsi Jawa Timur yang rawan terjadi bencana alam. Mulai dari upaya peningkatan sinergitas antarstake holder dalam rangka pencegahan mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Kemudian perintah kepada kepala daerah untuk segera menyusun rencana kontijensi yang disesuaikan dengan tata kelola kedaruratan protokol di masing-masing daerah. Gubernur juga meminta kepala daerah untuk melakukan pendekatan secara preemtif kepada masyarakat agar berperan serta dalam menghadapi bencana. Selain itu pemkab dan pemkot diminta segera menyiapkan lokasi pengungsian dan jalur evaluasi yang telah disesuaikan dengan protokol kesehatan. Tak lupa Gubernur juga mengingatkan pentingnya pelatihan secara intens dan terpadu terhadap personil yang ditugaskan. Kesiapan peralatan SAR juga mendapatkan perhatian serius Gubernur Kofifah, sehingga peralatan yang dibutuhkan sudah dalam keadaan siap pakai. Terakhir, Gubernur meminta anggota yang bertugas untuk menjaga kesehatan dan menjalani penerapan protokol kesehatan saat bertugas. Ditemui usai memimpin apel, Bupati Maryoto Birowo mengingatkan kesiapsiagaan bencana sangat diperlukan mengingat kondisi geografis Kabupaten Tulungagung. "Wilayah geografis kita ini ada di antara gunung, hutan dan laut maka potensi bencana alam itu tetap ada," ujarnya. Bencana tahunan seperti banjir bandang, banjir rob, tanah longsor hingga puting beliung menjadi bencana yang patut mendapatkan perhatian serius oleh pemerintah dan masyarakat. "Yang terjadi hampir setiap tahun itu mulai puting beliung, banjir rob dan tanah longsor, dan lokasinya ada di beberapa titik," terangnya. Maryoto menyebut, posko kedaruratan bencana dan pengungsian bakal dibangun jika nantinya diperlukan untuk membantu masyarakat. "Nanti jika diperlukan, sudah siap kita bangunkan untuk masyarakat," ucapnya. Pihaknya berharap, masyarakat bisa lebih waspada dan melaporkan kepada petugas jika menemukan adanya potensi bencana di sekitar tempat tinggalnya. (fir/mad)
Sumber: