Kapolsek Tempeh Urai Kerumunan Warga yang Antre Vaksinasi di Puskesmas
Lumajang, memorandum.co.id - Tingginya animo masyarakat dalam mengikuti vaksinasi di Puskesmas Tempeh sempat membuat petugas kewalahan. Sebab, ratusan orang yang mengantre langsung memadati area halaman Puskesmas Tempeh yang saat itu mengadakan vaksinasi dengan menyediakan 500 dosis vaksin. Kejadian tersebut sempat ramai di media sosial (medsos) dan menuai beragam komentar dari para netizen, salah satunya Agus Sugiantoro, yang menuliskan, hal tersebut seharusnya tidak terjadi jika ada pengaturan bagi warga yang akan divaksin. “Yang penting pengaturannya jam…jangan sampai bergerombol, jadi dibagi No. 1 s/d 250 jam sekian begitu selanjutnya “ tulisnya. Menanggapi hal itu, Kapolsek Tempeh Iptu Lugito mengatakan, kejadian tersebut dipicu karena warga yang datang saling berebutan untuk masuk ke dalam gedung puskesmas sehingga sempat menyebabkan kerumunan warga di depan gedung. “Pintu masuk ke ruang puskesmas hanya satu sehingga warga berebut antrean untuk daftar vaksin, makanya ketika pintu puskesmas dibuka warga berjubel untuk bisa masuk,“ ujarnya. Sementara itu, guna mengatasi berjubelnya warga akhirnya diambil kebijakan untuk mengurangi jumlah sasaran sehingga dalam waktu yang tidak begitu lama kerumunan bisa diatasi dan antrean kembali normal. “Sekarang warga begitu antusias untuk divaksin faktor pemicunya antara lain tingkat kesadaran masyarakat sudah mulai tinggi serta pemicu lainnya yaitu adanya regulasi syarat penerima bantuan harus sudah divaksin sebagaimana Perpres 14 tahun 2021,” ujar Lugito. Lugito menambahkan, sebagai upaya antisipasi agar hal serupa tidak terjadi kembali, pihaknya akan berkoordinasi dengan Forkopimcam Tempeh bilamana sasaran vaksinasi berjumlah banyak agar memilih area yang luas agar tidak terjadi kerumunan warga yang mengantre untuk divaksin. “Kita akan berkoordinasi dengan kepala puskesmas manakala ada sasaran yang banyak jangan sampai di tempatkan di puskesmas karena areanya sempit. Hal itu untuk menghindari terjadinya kerumunan dan berjubel serta berkoordinasi dengan forkopimcam untuk antisipasi hal serupa dengan menurunkan personel pengamanan," pungkas Lugito. (ani/fer)
Sumber: