Bocah SD Jemur Wonosari 1 Diculik 3 Pria, Mulut Dibekap Dimasukkan ke Mobil
Surabaya, Memorandum.co.id - Bocah 12 tahun, IM menjadi korban percobaan penculikan oleh tiga pria tak dikenal di sekolahnya, SDN Jemur Wonosari 1 Surabaya, Selasa (19/10), sekitar pukul 09.00. Agus Rianto, penjaga SDN Jemur Wonosari 1 Surabaya membenarkan kejadian tersebut dan sempat melaporkan ke Command Center 112 milik Pemkot Surabaya. "Korban siswa kelas VI," ungkap Agus saat dihubungi melalui nomor HP-nya. Menurut kronologi yang diceritakan Agus, saat itu korban berangkat untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SDN Jemur Wonosari 1 dengan berjalan kaki kurang lebih 100 meter. "Korban mengikut simulasi PTM terbatas. Mestinya dia mengikuti sesi satu. Tapi masuk sesi kedua karena jam-nya salah," kata Agus. Kemudian pulang. Namun, di tengah perjalanan didatangi dan ditanya oleh tiga orang tidak dikenal. Siswa tersebut kemudian dibawa masuk ke dalam mobil. Lalu dibawa pergi. Beruntung dalam perjalanan, tepatnya di SPBU Jemursari IM berhasil melarikan diri. "Anaknya itu ditarik, dibekap mulutnya dimasukkan ke mobil oleh orang tiga. Sempat dibawa ke POM bensin, sebelum masuk ke POM bensin kawasan Jemursari, orangnya ini turun. Katanya anaknya tadi (terduga penculik) menelepon. Terus anak tersebut keluar melarikan diri," tambah Agus. Saat melarikan diri, IM dalam keadaan ketakutan dan sempat terjatuh dan mengalami luka di bagian bibir dalamnya. Hingga akhirnya sampai ke rumahnya dan menceritakan kepada orangtuanya. Setelah mendengar cerita anaknya, lalu dengan diantar bapaknya melapor ke Polrestabes Surabaya. Kanitreskrim Polsek Wonocolo, Iptu Ristitanto membenarkan kejadian itu dan korban membuat Laporan ke Polrestabes Surabaya. "Korban dan keluarganya laporan ke Polrestabes," kata Ristitanto. Peristiwa itu juga dibenarkan Kasi Humas Polrestabes Surabaya Kompol M Fakih. Saat ini orangtua dan korban masih membuat laporan di Setra Pelayanan Kemitraan Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya. "Iya benar ada percobaan penculikan dan korban masih buat laporan," jelas Fakih. (rio)
Sumber: