Pensiunan Lapas Jember Ikuti Gerak Jalan Tajemtra hingga 33 Kali

Pensiunan  Lapas Jember Ikuti  Gerak Jalan  Tajemtra hingga 33 Kali

JEMBER - Sosok Sudiyo (71), warga Letjen Suprapto Kebonsari, terbilang langka. Meski tak muda lagi,  setiap  acara gerak jalan Tanggul-Jember Tradisional (Tajemtra), dia selalu ikut. Ia sudah 33 kali mengikuti  gerak jalan Tajemtra  dan itu dilakukan sejak muda. Meski ikut jalan sehat, ketika memasuki waktu salat, ia akan mampir ke musala atau masjid untuk salat. "Saya nggak pernah meraih trofi, hanya sertifikat penghargaa.  Mungkin catatan waktu tim juri sebelumnya tidak memberikan tambahan untuk ibadah," ungkapnya, Jumat (30/8/2019). Sudiyo tercatat  ikut lomba tiga kali pada era Bupati Abdul Hadi,  dua  kali di Bupati Supono, tiga kali Bupati Suryadi,  lima kali Bupati Priyanto Wibowo, empat kali Bupati Winarno,  lima kali  Bupati Samsul Hadi Siswoyo,  delapan kali MZA Jalal (2005) dan empat kali di masa kepemimpinan Bupati Faida. "Pernah saya tiga kali ikut gerak jalan  Watu Ulo-Ambulu (Watam). Juga Maesan-Bondowoso (Mabun) 1996 dan Kemiri-Panti," kenangnya peserta nomor  0118 perorangan putra. Pensiunan PNS Lapas kelas II A Jember ini mengatakan, kunci tetap sehat adalah tetap berolahraga. Tajemtra bagian dari pikiran dan tubuhnya. Selain bermanfaat untuk kesehatan, dan gerak jalan Tradisional, juga dapat mempererat persaudaraan yang kuat. "Hormati jasa pahlawan, oleh karenanya wajib siapa saja peserta jalan sehat Tajemtra berpakaian sopan. Orang sopan selalu menghormati dirinya sendiri," ujarnya. Sudiyo menambahkan, tahun-tahun sebelumnya, para peserta Tajemtra untuk perorangan minimal usia 40 tahun, namun sekarang sudah tidak jelas sehingga sulit diatur. Seharusnya berangkat dari strart hingga sampai di garis finish. Namun, saat ini terasa sedikit berbeda dari biasanya. "Adanya penggembira bertindak jalan sendiri-sendiri berangkat dari setengah perjalanan, berhenti dan tidur di tengah jalanan. Kiranya panitia hal-hal seperti ini ditertibkan. Apalagi seingat saya sudah terjadi semenjak 2000-an," ungkap dia. Sementara Kepala Dispora Jember, M Thamrin menjelaskan, tahun ini jumlah peserta yang ikut lomba Tajemtra mencapai lebih 10 ribu. Angka luar biasa, untuk ukuran lomba gerak jalan Tajemtra. "Tim beregu pelajar memang berkurang, tapi untuk beregu umum banyak sekali. Yang jelas pesertanya 10 ribuan ke atas," tuturnya. Mulai tahun ini peserta Tajemtra waktu untuk salat ditambah kurang lebih nya 20 menit untuk istirahat dan ibadah. "Waktu yang diberikan untuk tim beregu putra dan perorangan putra lima jam 35 menit. Sedangkan untuk tim putri dan perorangan putri enam  jam 25 menit,"tutup Thamrin. (edy/udi)

Sumber: