Menyatu dengan TPS Mrutu Kalianyar, Arena Bermain Anak Terganggu

Menyatu dengan TPS Mrutu Kalianyar, Arena Bermain Anak Terganggu

Surabaya, memorandum.co.id - Potret suram tergambar di arena bermain di Jalan Wono Arum, Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir. Sebab, arena bermain yang berisikan ayunan, perosotan, dan jungkat-jungkit yang sudah rusak itu posisinya berdekatan dengan tempat pembuangan sementara (TPS) Mrutu Kalianyar. Sehingga tak mengherankan bila anak-anak sekitar mengeluhkan bau tidak sedap hingga kesulitan bermain karena terhimpit gerobak sampah. "Ini punya siapa ayunannya. Boleh nggak kalau dipindah maju. Soalnya ayunannya nggak bisa dipakai kalau ada gerobak sampahnya begini," kata Fandi, salah satu anak yang bermain, Minggu (10/10/2021). Fandi dan kawan-kawannya sering bermain di lokasi. Apalagi sekolah tatap muka belum sepenuhnya di mulai. Hampir setiap hari dia bermain di sana. Menghabiskan waktu hingga sore hari. Kendati bau tidak sedap menyelimuti, Fandi tetap memilih bermain di arena bermain Wono Arum. Sebab tidak ada lagi spot terbuka yang ada ayunannya, perosotan, dan jungkat-jungkit. Yang terdekat, hanya di arena bermain Wono Arum. Meski tetap enjoy, mereka tak menampik bila bau tidak sedap dari tumpukan sampah itu mengganggu keseruan mereka. Sehingga mereka memiliki keinginan bila alat bermain tersebut agar digeser menjauh. Tak berdekatan dengan puluhan gerobak sampah. "Minta tolong, ini ayunannya punya siapa, kalau bisa dipindah. Sama jungkat-jungkitnya kalau bisa dibenerin. Soalnya sudah lama rusak, mudah-mudahan bisa dibenerin," ucap Fandi yang duduk di bangku kelas 6 SD ini. Sementara itu, ketua RW 04 Mrutu Kalianyar H Kustana mengaku sudah melaporkan hal ini ke lurah setempat. Sehingga upaya pembenahan jungkat-jungkit yang rusak diharapkan bisa segera terealisasi. "Kalau membiarkan anak-anak terus-terusan bermain di situ ya kasihan. TPS kan penuh sampah dan kotoran. Anak bisa terpapar beberapa penyakit bila bermain di sana," tuturnya. "Ya saya harap pemerintah bisa menindaklanjuti hal ini. Lokasi agar disiasati lebih baik lagi," imbuh Kustana. Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRT) Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, bahwa pihaknya akan mengecek lokasi yang dimaksud. “Kami akan cek lokasi dulu,” ujar Anna. Tambah Anna, untuk sarana permainan bisa jadi bukan langsung dari dinas tetapi dari pengajuan warga karena di sana tidak ada sarana bermain untuk anak-anak. “Tidak semua sarana permainan dari dinas. Tapi ada juga yang pengajuan dari warga,” jelasnya. Untuk lokasi yang berdekatan dengan TPS, pihaknya akan mempertimbangkan kembali lokasi yang layak bagi tempat bermain anak. “Kalau memindahkan TPS jelas tidak mungkin. Makanya besok kami cek, dan mencari alternatif untuk memindahkan lokasi yang tepat. Dan tidak berada di jalan, karena sangat membahayakan anak-anak ketika bermain,” lanjutnya. Anna juga menjelaskan, bahwa taman itu dibuat karena dulu dijadikan kandang ayam dan sangat kumuh. Dengan harapan lingkungan menjadi lebih sehat dan bersih. “Berkali-kali dilakukan perbaikan dan pembenahan tetapi kembali bahwa yang kami urusi tidak hanya di satu lokasi. Warga juga harus ikut menjaga karena itu dibuat dan digunakan untuk warga.  Besok teman teman bersama lurah setempat biar sama-sama mengedukasi dan saling menjaga,” pungkas Anna. (mg-3/fer)  

Sumber: