Yayasan Star Arutala Surabaya Tak Lagi Dampingi Perkara Dugaan KDRT Oknum Dewan

Yayasan Star Arutala Surabaya Tak Lagi Dampingi Perkara Dugaan KDRT Oknum Dewan

Surabaya, memorandum.co.id - Yayasan Star Arutala Surabaya menegaskan tidak lagi mendampingi kasus dugaan KDRT yang menyeret nama anggota DPRD Jatim. Hal itu disampaikan Staf Operasional Yayasan Star Arutala Surabaya Mei Rukmana SH yang mensinyalir adanya nuansa politik dan pihak ketiga dalam kasus tersebut. "Terkait persoalan MM dengan anggota Dewan Jatim berinisial BK, saat ini kami sudah bukan lagi sebagai pendamping MM. Mengingat, pihak MM sudah mencabut pendampingan dengan kami," ujar Mei Rukmana, Minggu (10/10/2021). Mei Rukmana juga tak keberatan bila ada pencabutan pendampingan. Menurutnya, alur pendampingan yang diinginkan MM sudah tidak sesuai dengan alur penanganan Yayasan Star Arutala Surabaya. "Alur pendampingan sudah tidak sama dengan konsep kami. Saya menilai alur pendampingan yang diminta MM sarat akan politik," ungkap Mei yang juga Ketua PPA Karang Taruna Surabaya itu. "Jadi tidak ada kecocokan konsep di antara kami berdua. Waktu itu kami menawarkan pendampingan sesuai draf penanganan korban KDRT, baik itu melalui tahapan asesmen hingga penguatan psikis dan kesehatan. Tetapi, konsep yang MM inginkan bagaimana membuat BK (terlapor) berhenti menjadi dewan," imbuhnya. Hal itu diakuinya sudah tidak sesuai dengan alur pendampingan yang semestinya. Sehingga atas pencabutan pendampingan MM terhadap dirinya, Mei menegaskan tidak keberatan. "Jadi mulai saat ini saya tidak lagi terikat dengan kasus KDRT yang dialami MM," tegas pengacara khusus perlindungan anak dan perempuan ini. Terpisah, terkait adanya pencabutan pendampingan itu memantik anggota DPRD Jatim inisal BK buka suara. Dia menyatakan, pada akhirnya segala sesuatu yang berbumbu skenario atau trik pasti akan terbuka. Dia menyebut kasus KDRT yang menimpanya semakin jelas duduk masalah yang sebenarnya. "Yakni bukan masalah rumah tangga atau KDRT, tetapi sudah masuk ke nuansa politik yang saya duga menjatuhkan nama baik saya dan diduga ada peranan pihak ketiga," kata BK saat di konfirmasi melalui sambungan selulernya. Kendati demikian, dia berharap, rumah tangganya dapat berjalan dengan baik. "Saya berharap anak-anak mendapat masa depan yang baik dan tidak berdampak pada psikologis mereka," tambahnya. Sementara itu, MM saat dikonfirmasi terkait hal ini membenarkan bahwa pihak Yayasan Star Arutala Surabaya tidak lagi melakukan pendampingan terhadap dirinya. "Ya, benar, sudah bukan lagi menjadi tim penasihat hukum maupun tim PPA pihak kami," tutur MM. Sedangkan saat ditanya terkait alasan mencabut pendampingan, MM enggan membeberkan lebih dalam. Namun pihaknya membantah bila itu dikaitkan dengan unsur politik. "Itu tidak benar. Hanya kami sudah tidak sepaham lagi," tandasnya. (mg-3/fer)

Sumber: