Jalan Tambak Wedi Baru Ditembok, Pengguna Jalan Kebingungan

Jalan Tambak Wedi Baru Ditembok, Pengguna Jalan Kebingungan

SURABAYA - Jalan Tambak Wedi Baru, Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, yang menjadi akses utama menuju jembatan Suramadu hampir ditutup total oleh pemilik tanah, Rabu (28/8). Setengah jalan ditembok sehingga mobil dan truk tidak bisa lewat. Pantauan Memorandum, penutupan jalan dengan cara ditembok itu menghalangi akses warga Tambak Wedi Baru dan sekitarnya. Sebab, oleh pemiliknya hanya disisakan 1,5 meter yang hanya bisa dilalui  motor. Itu pun harus bergantian. Sehingga   sempat terjadi kemacetan di jalan yang menghubungkan Jalan Dukuh Bulak Banteng Timur dengan Jalan H M Noor (dulu Jalan Kedung Cowek). Sementara untuk kendaraan roda empat harus mencari akses jalan lainnya. Tepat di lokasi penutupan, banyak masyarakat yang mengeluh.Terlebih Jalan Tambak Wedi Baru tersebut merupakan jalan alternatif utama menuju jembatan Suramadu. "Sing nutup dalan iki waras ta? Lha terus yo opo iki. Mobil gak iso lewat,"kata-kata itu tercetus dari seseorang yang melintas jalan tersebut. Warga Jalan Tambak Wedi Baru Nuraini mengaku kecewa  atas pemblokiran jalan tersebut."Ini akses jalan utama.Kenapa ditutup? Warga jadi  kesulitan untuk lewat," keluh dia. Informasi yang dihimpun Memorandum, sekitar pukul 08.00, Haji Muhammad selaku pemilik lahan menutup sementara sebagian Jalan Tambak Wedi Baru  menggunakan bata. Alasannya, tanah yang digunakan sebagai akses jalan umum tersebut merupakan tanah miliknya dengan bukti sertifikat hak milik (SHM). Selain itu, di lahan tersebut akan dibangun rumah. Mendengar ada penutupan jalan, saat itu pihak kecamatan, kelurahan, babinsa, bhabinkamtibmas, Satpol PP Kenjeran, dan Polsek Kenjeran meluncur ke lokasi dan bernegosiasi dengan H Muhammad agar jalan tersebut dibuka kembali. Setidaknya untuk akses  motor sambil menunggu penyelesaian di tingkat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Negosiasi akhirnya  membuahkan hasil. Sekitar pukul 13.30, Haji Muhammad bersedia membuka kembali jalan tersebut, tapi hanya sebatas untuk jalan   motor. Dia minta pemkot segera mencarikan solusi. Haji Muhammad mengaku,  lahan miliknya yang terletak di RT 03/RW 04, Kelurahan Bulak Banteng, Kecamatan Kenjeran luasnya mencapai 1.796 meter persegi. Sedangkan lahan yang digunakan sebagai akses jalan tersebut seluas 540 meter persegi. "Ini jalan, tapi lahannya milik saya, sekitar 6x90 meter. Sertifikatnya SHM dan setiap tahun saya membayar pajak," kata Haji Muhammad ketika ditemui Memorandum tak jauh dari lokasi penutupan jalan. Dia menegaskan, dirinya membutuhkan lahan itu untuk dibangun rumah."Dulu memang saya biarkan karena tidak dibutuhkan.Tapi sekarang kami berencana membangun rumah,"ungkap dia. Haji Muhammad mengaku tidak segan-segan menutup total jika Pemkot Surabaya tidak bisa memberikan solusi. "Saya berharap pemkot segera menyelesaikan masalah ini. Kalau dalam waktu kurang lebih sebulan belum juga ada solusi, terpaksa akan kami tutup total. Jika pemkot mau menyelesaikan, ya monggo. Tapi saya minta lahan saya ini dibeli dengan harga umum,"pungkas dia. Sementara Camat Kenjeran, Heni Indriati ketika dikonfirmasi lewat HP terdengar nada sambung, tapi kemudian dimatikan. (alf/be)

Sumber: