Muktamar Ke-34 NU, Kiai Said: Kalau Diminta Saya Harus Maju

Muktamar Ke-34 NU, Kiai Said: Kalau Diminta Saya Harus Maju

Jombang, memorandum.co.id - Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) akan digelar di Lampung pada 23-25 Desember. Kemungkinan, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj akan kembali ikut dalam pencalonan nanti. Sinyal tersebut diungkapkan Kiai Said didampingi Sekjen PBNU ketika ziarah ke makam salah seorang pendiri NU KH Bisri Syansuri di kompleks Makam Ponpes Mambaul Ma'arif, Denanyar, Jombang. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan, terkait persiapan Muktamar ke-34 NU di Lampung pada 23-25 Desember 2021, panitia sudah siap. Dan tentang sistem pemilihan yang akan digunakan dalam muktamar, Said belum mengetahui secara pasti. "Lihat saja nanti. Kalau satgas Covid-19 mengizinkan ya luring, kalau nggak ya hybrid (sistem campuran daring dan luring). Panitia sudah siap, satu tahun persiapan," katanya, usai ziarah di makam KH Bisri Syansuri, Kamis (7/10/2021) sore. Ditanya soal pencalonan dirinya kembali dalam muktamar nanti, Kiai Said pun tak menampik. Dirinya siap untuk maju jika diminta kembali. "Kalau diminta ya saya harus maju, kalau nggak ya nggak. Coba kita lihat nanti," tukasnya. Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang KH Abdussalam Shohib menerangkan, terkait muktamar soal mekanisme dan skema, pihaknya menunggu berita kelanjutan dari PWNU. "Tapi Jawa Timur karena konsolidasi terus menerus, kita sepakat dengan PCNU-PCNU, Jawa Tmur berangkat ke Lampung adalah satu barisan. Entah itu siapa kita nunggu masayikh, maka kita mengikuti petunjuk dari masyayikh dan syuriah di PWNU," terangnya. Pengasuh yang akrab dipanggil Gus Salam mengungkapkan, kemungkinan minggu depan syuriah rapat, setelah itu masyayikh seperti apa, di terjemahkan, kemudian dikonsolidasikan dengan para PCNU. "Dan kita berangkat ke muktamar dalam satu kalimat, satu barisan, dan satu tujuan. Masalah pencalonan itu kan terserah hak dari masing-masing. Kita belum bersikap untuk siapa yang akan kita perjuangkan," ungkapnya. Menurut penjelasan Gus Salam, sejauh ini kepemimpinan Kiai Said sebagai Ketum PBNU diaanggap baik dalam berorganisasi. Dan secara pribadi, dirinya menggap Ketum PBNU intelektualnya luar biasa. "Intelektualnya luar biasa, memperjuangkan ke-Aswajaan juga luar biasa. Tetapi semua dinamika itu kan harus kita kelola dengan baik. Karena tujuan kita untuk NU.secara organisasi, secara kinerja harus lebih produktif, lebih cepat," jelasnya. Disamping itu, lanjut Gus Salam, akselerasi juga cepat untuk mengimbangi perkembangan jaman. Maka dari itu dirinya menunggu dari masyayikh, istikharah dari para kiai. "Kita sebagai yang muda-muda akan mengamankan itu," pungkasnya. (yus/fer)

Sumber: