Bandit Curanmor Antarkota Tumbang

Bandit Curanmor Antarkota Tumbang

SURABAYA - Setelah melumpuhkan Umar Faruk, eksekutor jambret spesialis kalung yang juga pelaku curanmor, giliran Faisol Arifin (33), yang harus merasakan timah panas petugas. Tersangka yang berperan sebagai kipas (penghalang, red) itu ditangkap saat akan beraksi mencuri motor di kawasan Jalan Kedung Baruk. Bahkan, anggota Unit Jatanras Polrestabes Surabaya yang menangani kasus tersebut, terpaksa menjebol betis kiri Arifin. Sebab, dia berusaha melawan petugas dan berusaha kabur. "Sebelum melumpuhkan kami beri tembakan peringatan. Namun tidak digubris dan malah menyerang anggota dengan tangan kosong," kata Kanit Jatanras Iptu Giadi Nugraha, Rabu (28/9). Lebih lanjut, Giadi menyebut, saat ini masih ada satu pelaku lain yang masih diburu. Dalam beraksi, Arifin bertugas sebagai eksekutor sekaligus kipas untuk menghalang-halangi korban dan massa ketika aksinya tepergok. "Saat ketahuan, mereka seolah sebagai massa yang juga mengejar pelaku. Tapi mereka sebenarnya kipas dan ikut melarikan diri," lanjut mantan Panit II Subdit I Keamanan Negara (Kamneg), Dit Tipidum Bareskrim Mabes Polri itu. Dari hasil penyidikan, Arifin mengaku tidak hanya beraksi sebagai jambret saja. Dia dan dua temannya (Umar Faruk dan DPO), juga dikenal sebagai pelaku curanmor. Tidak tanggung-tanggung, Arifin sudah berhasil menggondol enam motor di sejumlah lokasi berbeda. "Tidak hanya di Surabaya, komplotan ini juga beraksi di Sidoarjo, Lamongan dan Gresik," imbuh Giadi. Dari catatan kepolisian, lokasi-lokasi yang sudah diacak-acak Arifin cs antara lain Jalan Kedung Baruk Beringin. Di sana, tersangka berhasil menggondol Beat L 2955 FQ. Beberapa hari kemudia, Arifin beraksi di Jalan Gunung Anyar Baru IIA. Komplotan ini berhasil membawa kabur dua motor matic sekaligus masing-masing bernopol L 2684 FD dan AE 5289 MQ. Tidak berhenti di situ, Faisol juga menggondol motor Beat di parkiran pabrik kayu kawasan Sunan Giri, Gresik. "Sisanya mereka beraksi di parkiran Wisata Bahari Lamongan (WBL), di bawah kolong tol Kalianak, di Pasar Waron Bungurasih dan kampus IAIN atau sekitar frontage road  Jalan Ahmad Yani," tandas Giadi. Dalam beraksi khususnya curanmor, Arifin cs tidak pandang bulu. Di mana ada motor tergeletak atau pun terparkir, mereka langsung membagi tugas. "Kalau menjambret, komplotan ini selalu mengincar perempuan," pungkas Giadi Nugraha. (fdn/nov)  

Sumber: