Anggaran Pembinaan Minim, Awas Pembajakan Atlet

Anggaran Pembinaan Minim, Awas Pembajakan Atlet

Surabaya, Memorandum.co.id - Minimnya anggaran pembinaan untuk KONI Jawa Timur membuat khawatir mantan sekretaris umum Percasi Jatim, Daniel Rohi. Karena kondisi itu berpotensi terjadinya pembajakan atlet dari wilayah provinsi lain. "Minimnya anggaran yang diberikan melalui dana hibah APBD maka berpengaruh terhadap prestasi," terang Daniel Rohi. Sekum Percasi Jatim periode 2014-2019 ini mengaku besarnya potensi terjadinya pembajakan atlet ke wilayah lain. Karena itu, upaya pembinaan harus dilakukan lebih maksimal. "Ujungnya tetap pada suport anggaran untuk pembinaan," tegas dia. Daniel Rohi yang kini duduk di DPRD Jawa Timur mengaku punya banyak pengalaman mengawal prestasi atlet. Perhatian dan komunikasi harus dijalin kuat agar atlet mempunyai jiwa korsa terhadap wilayah yang membuat naman atlet besar. "Pembinaan dari bawah itu penting. Karena itu, jangan melupakan proses," seloroh Daniel Rohi. Ia menyarankan, kebijakan bonus bagi atlet yang berprestasi harus disamakan antar wilayah provinsi. Tujuannya agar tidak terjadi aksi bajak membajak atlet. "Jangan jor-joran memberikan bonus dan fasilitas. Upaya ini mengantisipasi saling bajak dan juga transaksi selama di pertandingan. Mereka terkadang tergiur oleh fasilitas yang diberikan provinsi lain. Padahal pembinaan dilakukan oleh Jatim," tutur dia. Karena itu, Daniel Rohi menyampaikan, provinsi yang biasa menjadi juara umum untuk berdiskusi memberi nilai bonus yang sama pada atlet prestasi. Apalagi saat ini support anggaran terhadap pembinaan olah raga juga tidak maksimal. "Yang terjadi pasar bebas. Kenyataannya juga begitu," tegas Daniel. Sejauh ini, dirinya berharap meski dukungan APBD Jatim tidak sesuai harapan KONI Jatim. Namun menjaga prestasi dan nama baik delegasi Jawa Timur menjadi penting. "Sebab yang dijunjung olahraga adalah sportivitas," kata dia. Sebelumnya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur membeber dukungan anggaran untuk kontingen yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua yang sangat minim. Akibatnya KONI Jatim terpaksa mengurangi sejumlah anggaran dukungan untuk atlet, salah satunya penyediaan nutrisi. KONI Jatim mengajukan anggaran sebesar Rp 218 miliar dari Pemprov Jatim untuk mendukung kontingen berlaga di PON Papua. Dari jumlah itu, Rp 168 miliar diterima dari APBD 2021. Dari PAK untuk persiapan akhir sampai pelaksanaan turun Rp 50 miliar. (day)

Sumber: