Anggaran Menurun, Pemkot Surabaya Dinilai Abaikan Pengembangan SDM Generasi Muda

Anggaran Menurun, Pemkot Surabaya Dinilai Abaikan Pengembangan SDM Generasi Muda

Surabaya, memorandum.co.id - Sebagai Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Tjutjuk Supariono kerap menggarisbawahi isu-isu kesejahteraan rakyat yang ada di Komisi D. Terbaru, Ketua Fraksi PKS ini menyoroti permasalahan pada kegiatan kepemudaan, pelatihan kerja, serta fasilitasi bantuan sosial kesejahteraan keluarga yang dinilainya belum optimal. "Pada APBD perubahan 2021, kami mencatat bahwa terdapat kegiatan-kegiatan kepemudaan serta pelatihan yang anggarannya menurun drastis," kata dia, Rabu (6/10/2021). Di antaranya yaitu Pengembangan Kompetensi SDM Ekonomi Kreatif, Peningkatan Kapasitas Daya Saing Pemuda Kader Kabupaten/Kota, Peningkatan Kapasitas Daya Saing Wirausaha Pemula, serta Kerja sama dengan Sektor Swasta terkait Lembaga Pelatihan Kerja. "Nah, masing-masing kegiatan itu menunjukkan kinerja yang belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari penyerapan anggaran yang masih di bawah 13% sampai dengan Agustus 2021," terang Tjutjuk. Sedangkan soal pelatihan kerja, dia mengungkapkan, masih banyak peserta pelatihan yang belum sepenuhnya direkomendasikan kepada perusahaan untuk menjadi tenaga kerja. "Maka, kami mengimbau agar Disnaker dapat memperluas kerja sama dengan perusahaan untuk memaksimalkan penempatan tenaga kerja. Di samping itu, kami juga meminta Pemkot Surabaya agar dapat melibatkan teman-teman disabilitas juga dalam kegiatan-kegiatan kepemudaan dan kewirausahaan," tegas Tjutjuk. Kemudian terkait dengan fasilitasi bansos, menurutnya, anggaran untuk kegiatan ini berkurang sebesar 5,6%. Sementara, target untuk pelaksanaan program ini juga diturunkan dari 24 menjadi 22 kali. "Bansos menjadi hal yang banyak diharapkan dan diandalkan masyarakat di tengah masa pandemi ini. Dengan anggaran yang baru terserap 32,49% sampai Agustus 2021, maka Fraksi PSI mendorong agar distribusi bansos ini dapat berjalan lancar dan tepat sasaran," tuntasnya. (mg3)

Sumber: