Dua Atlet Lumajang Sumbangkan Medali di PON XX Papua
Lumajang, memorandum.co.id - Dua orang atlet asal Kabupaten Lumajang berhasil menyumbangkan medali untuk Kontingen Provinsi Jawa Timur dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX tahun 2021 yang digelar di Papua. Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lumajang, Agus Samian mengatakan, dua orang atlet tersebut yakni Efi Dian Sofiana dari cabang olahraga wushu dan Saiful Rizal dari cabang olahraga sepak takraw. "Atlet wushu dari Lumajang menyumbangkan medali perunggu, sedangkan atlet sepak takraw menyumbangkan medali emas," katanya, Senin (4/10/2021). Agus menuturkan, ada empat orang atlet asal Kabupaten Lumajang yang mewakili Provinsi Jawa Timur di ajang bergengsi tingkat nasional ini. "Yang pertama Arif Surodinoyo dari cabor gulat, Riro Andrew Kriswibowo dari cabor Taekwondo, Efi Dian Sofiana dari cabor wushu dan Saiful Rizal dari cabor sepak takraw. Untuk gulat dan taekwondo masih belum karena pertandingan masih belum selesai," tuturnya. Agus mengucapkan terima kasih kepada para atlet yang telah berprestasi karena telah mengharumkan nama Provinsi Jawa Timur dan khususnya Kabupaten Lumajang. "Kami KONI selaku pembina olahraga di Kabupaten Lumajang sangat berterimakasih. Berharap semua cabor mempunyai kemampuan berlomba-lomba untuk meningkatkan prestasi disamping membawa nama kabupaten atau daerah juga membawa nama KONI dan tidak luput juga cabornya sendiri," ujarnya. Terkait pemberian reward, Agus mengaku tidak tahu akan hal itu. Menurutnya, pemberian reward merupakan kewenangan dari pemerintah daerah. "Kalau kemarin memang atlet-atlet tidak sempat pamit karena terkendala waktu dan menjaga kondisi agar tidak terpapar Covid-19. Kalau positif Covid-19 otomatis harus keluar dari daftar atlet yang berangkat PON. Makanya kemarin mereka menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa pamit," ungkapnya. Sementara saat disinggung terkait apakah ada kenaikan anggaran pembinaan bagi cabor yang berprestasi, ia menyampaikan bahwa anggaran pembinaan terbagi menjadi dua yakni pembinaan organisasi dan pembinaan prestasi. Anggaran pembinaan diberikan sesuai dengan kebutuhan tingkat aktifitas cabor dan diberikan per kegiatan. "Jika tingkat kegiatannya tinggi maka akan secara otomatis kami bantu. Jadi bukan semacam termin sekian dan lain-lain. Tergantung cabornya masing-masing, artinya ketika dia punya prestasi dan berkegiatan, otomatis mereka sering misalkan try out atau latihan. Kalau bantuan prestasi itu ada termasuk sarana dan peralatan," pungkasnya. (Fai)
Sumber: