Kue Berbahan Dasar Ubi Madu Khas Pasrujambe Diminati Masyarakat
Lumajang, memorandum.co.id - Kecamatan Pasrujambe merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Lumajang. Daerah yang berada di bawah kaki Gunung Semeru ini memiliki beragam komoditi dari berbagai sektor. Ubi madu merupakan salah satu produk unggulan sektor pertanian di wilayah Kecamatan Pasrujambe. Makanan yang bermanfaat bagi kesehatan itu bisa ditemukan dengan mudah disana bahkan pasokannya juga berlimpah ruah. Berawal dari hal itu, seorang warga bernama Khusnul mengembangkan ubi madu menjadi berbagai macam olahan kue modern yang disukai oleh masyarakat. Ia membuat olahan strudel, bakpia dan brownies berbahan dasar ubi madu. "Idenya berasal dari Pak Camat. Awalnya kan saya memang usaha kue, kemudian waktu itu Pak Camat pernah request ke saya bisa buat strudel ubi madu apa tidak. Kemudian saya coba buat dan akhirnya berkembang sampai sekarang," kata Khusnul saat ditemui memorandum.co.id di kediamannya, Minggu (3/10/2021). Usaha pengembangan produk olahan ubi madu ini sudah ia geluti sejak setahun yang lalu dengan cara belajar secara otodidak tanpa ada pelatihan. Setiap harinya, ia bersama suaminya memproduksi strudel, bakpia dan brownies ubi madu dibantu dua orang karyawan dari masyarakat sekitar. "Kapasitas produksi setiap hari tidak menentu, tergantung pesanan. Perkiraan dalam sehari lebih dari sepuluh kotak. Yang paling diminati oleh pembeli rata-rata semua hampir sama permintaannya, tidak hanya satu jenis produk saja," ujarnya. Khusnul mengaku, dalam sebulan bisa menghabiskan ubi madu sebanyak satu sak atau sekitar 50 kg. Ia memang sengaja hanya menyediakan stock yang sedikit untuk menjaga kualitas produk agar tetap fresh. "Kalau ada permintaan baru kita buat. Jadi kalau habis, buat lagi untuk menjaga agar produk tetap fresh. Produk ini bisa tahan sampai satu minggu atau lebih karena ubinya diolah terlebih dahulu," tuturnya. Menurutnya, selama ini pemasaran produk ini melalui online dan sudah mulai merambah sampai ke luar daerah contohnya seperti Sidoarjo, Malang, Sumenep, Kalimantan dan NTB. "Pemasarannya melalui online, yang offline datang langsung ke rumah, tidak buka outlet di kota. Sebenarnya ingin buka outlet di kota tapi masih belum siap dari segi manajemen," ungkapnya. Camat Pasrujambe Dian Nurwisudah Kurniawan Hadi Pamujo menambahkan, ada dua komoditi yang paling menonjol di Kecamatan Pasrujambe yakni kopi dan ubi madu. Bahkan industri pengolahan pangannya pun mulai dari hulu ke hilir juga sudah ada. "Kalau yang ubi madu ini kemudian berkembang menjadi bolen pisang dan pie pisang, tapi pisang agung bukan pisang biasa karena pandemi ini kan harga pisang anjlok dan pisang agung juga termasuk komoditi di Pasrujambe," imbuhnya. Ia menerangkan, bahwa pangsa pasar dari produk ini memang untuk oleh-oleh dan selama ini pihaknya juga memfasilitasi dari segi pemasaran. "Fungsi kecamatan kan hanya memfasilitasi, misalnya ada masyarakat yang berkreasi seperti ini kita bantu misalnya dari segi pemasaran. Yang kita perlukan sebenarnya seperti gerai UMKM, mungkin ada OPD atau swasta yang menampung produk UMKM dari masing-masing kecamatan. Sudah pernah kita sampaikan, cuman mungkin karena masih pandemi dan kita juga belum punya lokasi yang strategis," terangnya. Sementara itu, salah satu pembeli yang datang jauh-jauh dari Sumenep memberikan testimoni terkait produk olahan ubi madu ini. Menurutnya, produk ini rasanya beda dengan produk yang sudah ada pada umumnya. "Strudelnya ini meskipun sudah tiga hari tapi rasanya masih tetap enak dan teksturnya masih renyah, tidak keras. Beda dengan yang lainnya," pungkasnya. (fai)
Sumber: