Mobil Vaksin Keliling Poltestabes Diapresiasi Tokoh Madura
Surabaya, memorandum.co.id - Polrestabes Surabaya mengirim Mobil Gerai Vaksin Keliling Respons Cepat ke Sidoarjo untuk membantu percepatan proses vaksinasi covid-19 di wilayah tersebut. Berkat bantuan tersebut saat ini Sidoarjo mengalami peningkatan pesat proses Vaksiansi. Kabar baik itu disampaikan Kapolrestabes Surabaya Kombespol Akhmad Yusep Gunawan. Perwira menengah tersebut menyampaikan, bahwa tidak hanya ke Sidoarjo mengirim bantuan tersebut. Setelah pelaksanaan vaksinasi di Sidoarjo, akan dikirim Ke Gresik, Bangkalan. Begitu dan juga Lamongan. Yusep menambahkan, untuk Kota Surabaya, tidak mudah untuk meraih zona kuning level 1 dalam penanganan Covid-19. Hal ini karena dipengaruhi dari aglomerasi Kota Surabaya terutama warga domisili dan warga-warga yang dirawat di Rumah Sakit. Akan tetapi menurutnya kebarhasilan ini sangat berdampak terhadap kelonggaran kebijakan pemerintah dan peningkatan sosial masyarakat khususnya pemulihan ekonomi. “Artinya dengan pertanggung jawabannya, Bapak Walikota telah melakukan kebijakan luar biasa demi tumbuhnya sosial dan ekonomi masyarakat. Nah ini yang perlu kita kawal Bersama,” jelas Yusep Gunawan saat silaturahmi bersama tiga pilar Kecamatan Benowo di Mapolsek Benowo beberapa waktu lalu. Kebijakan tersebut mendapatkan apresiasi dari tokoh masyarakat Madura, Abdul Malik. Menurutnya, Inovasi Mobil Vaksin Keliling yang digagas Kapolrestabes Surabaya mendapat apresiasi tokoh masyarakat Madura di Surabaya. "Inovasi pak Kapolrestabes benar-benar menunjukkan hasil efektif. Terkait vaksinasi ini, tiga pilar kota Surabaya dengan suporting Polda Jawa Timur berhasil menorehkan capaian 100 persen lebih vaksinasi di Surabaya," kata Malik, yang juga ketua DPD Kongres Advokat Indonesisa (KAI) Jawa Timur itu. Malik menyebutkan, beberapa wilayah di Madura menunjukkan serapan vaksinasi yang rendah seperti di wilayah Bangkalan yang hanya mencapai 21 persen dari jumlah warga. "Bangkalan menjadi salah satu wilayah dengan serapan paling rendah untuk vaksinasi. Karena sosialisasi yang kurang optimal, edukasi ke masyarakatnya," imbuh Malik. Mencontoh pola tiga pilar kota Surabaya, Malik berharap mobil vaksin keliling milik Polrestabes Surabaya dapat menjangkau masyarakat di Madura. "Setelah aglomerasi (Gresik-Sidoarjo) kami berharap, pak Kapolda Jawa Timur, pak Kapolrestabes Surabaya bisa menerjunkan mobil vaksinnya di Madura. Biar semua masyarakat bisa terakses vaksin dan sehat semua," harapnya. Malik menyayangkan, optimalisasi vaksinasi di Bangkalan misalnya, sangat rendah karena minimnya edukasi ke masyarakat. "Ini adalah problem bersama, pemerintah, DPRD Kota, tokoh masyarakat tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Harus ada kerjasama apik menyukseskan vaksinasi. Kami meminta, Bupati dan Anggota Dewan di Kabupaten, lebih aktif terjun ke kepala desa agar sosialisasi aktif di Bangkalan, Madura umumnya," terangnya. Jadi masyarakat memang jarang tersentuh sosialisasi yang masif. Kebanyakan dari yang ikut vaksinasi adalah pelajar, atau para pekerja di sektor formal. "Sementara di sektor informal seperti nelayan, petani dan sebagainya masih belum memahami pentingnya vaksinasi," pungkas Malik. (rio)
Sumber: