Puluhan Ular Kobra Serang Permukiman, Komunitas Reptil Lumajang Turun Tangan

Puluhan Ular Kobra Serang Permukiman, Komunitas Reptil Lumajang Turun Tangan

Lumajang, memorandum.co.id - Kemunculan sejumlah ular kobra yang menyerang permukiman warga di Jalan Pinang, Kelurahan Citrodiwangsan, Kabupaten Lumajang, yang terjadi beberapa hari terakhir  ini membuat warga resah dan was-was. Sebab,  takut digigit ular berbisa ini. Salah satu warga setempat, Gava Zulkarnain mengatakan, warga diresahkan dengan serangan ular kobra yang masuk ke dalam beberapa rumah. Bahkan menurutnya, selama kurang lebih tiga hari ini, sudah ada 10 ekor ular kobra yang berhasil ditangkap kemudian dibunuh. "Total sudah ada 10 anakan ular kobra yang masuk ke dalam lima rumah warga di Jalan Pinang. Semuanya dibunuh karena warga takut digigit. Kita sudah melaporkan hal ini ke pihak Damkar Kabupaten Lumajang dan sampai saat ini kami sedang berusaha menangkap induknya," katanya, Rabu (29/9/2021). Mengetahui hal itu, sejumlah pemuda yang tergabung dalam Lumajang Reptile Community tergerak untuk memberikan edukasi kepada warga tentang bagaimana bersikap ketika menghadapi jenis-jenis reptil tertentu dan penanganan pertama jika terjadi serangan. "Kita justru tidak boleh panik, meskipun panik adalah hal yang wajar. Hal yang paling penting agar aman ketika menghadapi ular itu  harus tahu jenisnya. Kita belajarnya dari jenis ular itu berbisa atau tidak, cukup itu saja. Contohnya jika bertemu ular kobra, oh ular ini berbisa cara penanganannya ada alatnya yang harus dipakai. Kalau sudah belajar tentang itu saya yakin orang-orang pasti akan aman," ujar Arif, salah satu anggota Lumajang Reptile Community. Arif mengungkapkan, pihaknya melakukan edukasi ini tujuannya agar masyarakat itu tidak memandang sebelah mata dan membunuh begitu saja jika bertemu ular, karena ular mempunyai peran penting di alam. "Makanya tugas kita kan memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa kita boleh takut sama ular tetapi tidak harus dibunuh, karena ular ini kan tetap punya peran penting di alam meskipun berbahaya. Contohnya membasmi hama di sawah," ungkapnya. Lebih lanjut, menurutnya warga setempat merespon dengan baik edukasi yang diberikan. Bahkan, mereka aktif bertanya terkait hal-hal yang tidak mereka ketahui. "Menurut saya responnya Alhamdulillah baik, malah menjadi penyemangat bagi komunitas reptil lumajang. Kita edukasi tidak memungut biaya, bayarnya cukup dengan menerima dan bisa menerapkan edukasi yang kita berikan," pungkasnya. (fai)

Sumber: