Tawuran Geng di Jalan Widodaren, Satu Tewas

Tawuran Geng di Jalan Widodaren, Satu Tewas

SURABAYA - Unit Resmob Polrestabes Surabaya meringkus lima pelaku pengeroyokan di Jalan Widodaren, Sabtu (24/8) dini hari. Dalam kejadian itu menyebabkan seorang tewas dan tiga terluka parah akibat dipukul dengan memakai benda tumpul. Korban tewas adalah Arif Rahman alias Rendy Gombel, asal Manyar, Gresik. Sedangkan tiga teman korban, Jono, Armanda dan Imam, ketiganya warga Surabaya. Saat ini kelima pelaku masih dalam pemeriksaan intensif petugas. Kanit Resmob Iptu Bima Sakti saat dikonfirmasi membenarkan telah mengamankan kelima pelaku pengeroyokan. “Sementara masih lima orang yang telah kami amankan,” kata Bima Sakti. Mantan Kanitreskrim Polsek Pakal ini menambahkan, hasil pemeriksaan terhadap saksi dan korban, pelaku berjumlah sekitar 15 orang. Kemungkinan juga bertambah. Informasi yang dihimpun, tidak ada yang mengetahui pasti tawuran dari dua kelompok tersebut. Mendadak terlihat puluhan pemuda saling adu jotos. Dari keterangan polisi, saat kejadian dari kubu Arif berjumlah enam orang. Sedangkan musuhnya sekitar 15 orang. Karena kalah jumlah membuat kubu Arif menjadi bulan-bulanan para pelaku. Arif akhirnya tewas, dan tiga temannya terluka parah akibat dipukul benda tumpul. "Iya benar ada lima pelaku pengeroyokan tertangkap. Besok (hari ini) akan dirilis kapolrestabes," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran, Minggu (25/8). Sementara, motif pengeroyokan diduga balas dendam antara kubu Arif yang tergabung dalam grup “Kobam Crew”, dengan para pelaku yang berasal dari Lumpur, Gresik. Kobam merupakan kata gaul yang menggunakan metode membaca dari belakang. Kobam berarti mabok. Sebelum kejadian di Jalan Widodaren, di Gresik, kedua kubu ini sudah terlibat perselisihan dan berujung cekcok. Puncaknya, Jumat (23/8), kelompok pelaku yang tidak terima terkait permasalahan di Gresik, lalu membuat perhitungan. Mereka memantau Arif cs saat dugem ke diskotek di daerah Jalan Kedungdoro. Bubaran diskotek pada Sabtu (24/8) sekitar pukul 03.00, ketika gerombolan korban berjumlah enam orang terlihat keluar, segera dibuntuti hingga ke Jalan Widodaren. Di lokasi yang sepi itu, belasan pelaku langsung mengepung dan menghajar Arif cs. Merasa tidak siap dan kalah jumlah, empat korban dihajar habis-habisan hingga membuat Arif tewas. Tiga teman korban, Jono, Armanda dan Imam terluka parah. Sedangkan dua temannya lagi berhasil menyelamatkan diri. Polisi yang mendapatkan laporan adanya tawuran ini, segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Petugas melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi- dan para korban yang terluka. Upaya polisi membuahkan hasil. Lima pelaku yang terlibat dalam tawuran itu berhasil dibekuk, dan kini masih dimintai keterangan untuk memburu pelaku yang lain. Terpisah, tawuran melibatkan belasan pemuda itu dibenarkan oleh Mustakim (57), penjual pepaya di Jalan Widodaren. Bahwa pada Sabtu dini hari, saksi ini melihat duel yang dilakukan dua kubu. Lanjut saksi, usia mereka rata-rata 16-17 tahun. Ditambahkan Mustakim, ketika terjadi tawuran seluruh pemuda tersebut berjalan kaki. Tapi di antara mereka terlihat ada yang membawa senjata tajam. “Tapi saya tidak tahu ternyata ada korban yang tewas dari kejadian tersebut,” kata Mustakim saat ditemui di lokasi kejadian. (rio/nov)  

Sumber: