Korem 082/CPYJ Bina Generasi Muda dengan Wawasan Kebangsaan
Mojokerto, Memorandum.co.id - Komando Resor Militer (Korem) 082/CPYJ sebagai salah satu Komando Kewilayahan Kodam V/Brwijaya menggelar Pembinaan Wawasan Kebangsaan TW III TA. 2021 kepada generasi muda di wilayah kerja Korem 082/CPYJ. Pembinaan Wawasan Kebangsaan kali ini mengambil tema "Mewujudkan Binter TNI AD Yang Adaptif Melalui Kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan Guna Membentuk Masyarakat Yang Berkarakter Dan Berwawasan Kebangsaan" dan digelar di pendopo Griya Paramitra Cikaran Kota Mojokerto, Selasa (28/09/2021). Komandan Korem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto melalui Kasiter Korem 082/CPYJ, Mayor Inf Andri Risnawan mengatakan, sebagai generasi penerus bangsa, pemuda dan segenap elemen masyarakat harus tetap turut serta dan andil dalam membangun dan mempertahankan keutuhan kedaulatan bangsa Indonesia. "Negara Indonesia tidak bisa berjalan dengan baik tanpa adanya peran serta segenap elemen masyarakat, Indonesia tidak akan pernah maju tanpa adanya peran elemen masyarakat dengan berbagai profesi menjadi satu untuk mewujudkan Indonesia Maju, Modern dan berkarakter," jelasnya. Lebih lanjut dikatakannya, masyarakat harus peduli dan memelihara nasionalisme serta rela berkorban. "Pada saat ini yang dibutuhkan adalah masyarakat yang berwawasan kebangsaan dan berketahanan nasional. Untuk menghadapi hal tersebut diperlukan generasi yang semangat dan penuh dedikasi, karena generasi penerus mempunyai tanggung jawab keutuhan dan kedaulatan NKRI," tambahnya. Salah satu materi yang disampaikan dalam Pembinaan Wawasan Kebangsaan yaitu materi bahaya Narkoba dan pergaulan bebas yang dibawakan oleh Pasi Puanter Korem 082/CPYJ Mayor Inf Bambang Riyanto. "Remaja adalah masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Masa remaja disebut masa yang paling rawan dihadapi oleh seorang anak. Dari yang tadinya anak-anak mereka mengalami perkembangan secara fisik maupun psikis dengan beberapa perubahan," ungkapnya. Jika kontrol dari orang tua dan orang terdekat dari anak kurang, maka seringkali terjadi penyimpangan pada anak tersebut. Penyimpangan ini cenderung kearah negatif yang sering disebut kenakalan remaja. "Untuk menanggulangan bahaya Narkoba diperlukan upaya yang terpadu dan komprenhensif yang meliputi upaya preventif, represif, terapi dan rehabilitasi. Penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh beberapa faktor yang saling mempengaruhi satu sama lain yaitu faktor letak geografi Indonesia, faktor ekonomi, faktor kemudahan memperoleh obat, faktor keluarga dan masyarakat, faktor kepribadian, faktor fisik dari individu yang menyalahgunakannya," jelasnya. Kegiatan ini diikuti oleh para Kasi Korem 082/CPYJ, para tokoh agama, tokoh adat, mahasiswa dan pelajar.(war)
Sumber: