KONI Jatim Jaga Ketat Kesehatan Atlet PON XX Papua

KONI Jatim Jaga Ketat Kesehatan Atlet PON XX Papua

Papua, Memorandum.co.id - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur sangat serius mempersiapkan diri dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua. Tak hanya melalui program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim 100 saja. Melainkan juga menjaga kesehatan atlet selama di Papua. Seperti diketahui bersama, gelaran PON kali ini berbeda dengan sebelumnya. Ada atensi khusus terkait dengan situasi pandemi virus corona atau Covid-19 dan juga masalah penyakit malaria yang berada di hampir seluruh wilayah Papua. Khusus Covid-19, sesuai hasil asesmen level yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, empat klaster yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke masuk ke dalam level 2. Meski sudah jauh lebih terkendali dibanding saat terjadi lonjakan kasus akibat masuknya varian delta dari India, KONI Jatim tetap mengawasi ketat kesehatan atlet. Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung mengatakan, kesehatan atlet menjadi penting karena apabila terpapar Covid-19 berdasar hasil swab yang dilakukan tiap pertandingan dapat merugikan Jatim. Dia meminta, setiap cabang olahraga untuk tidak banyak aktifitas diluar pertandingan. "Selama di sana rutenya, tempat menginap dan venue saja. Hal itu untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 maupun ancaman malaria. Kalau sampai ada yang kena, tentu ini akan merugikan sekali karena persiapan ini sudah berjalan empat tahun. Jangan sampai gagal," kata Erlangga Selasa (28/9). Sebagai antisipasi, Erlangga mengaku, tim kesehatan yang dimiliki oleh KONI Jatim telah melakukan koordinasi dengan tim kesehatan Panitia Besar (PB) PON dan fasilitas layanan kesehatan yang ada di Papua. KONI juga menyediakan vitamin dan obat anti malaria untuk pencegahan. "Semua sudah terkoordinasi dengan baik. Contoh PB PON sudah menyiapkan tempat isolasi mandiri (isoman). Apabila ada yang terpapar, kemudian kita juga menyiapkan tempat isoman sendiri di setiap klaster. Kita juga bawa oxigen konsentrator bantuan Ibu Gubernur. Jadi kalau misal di sana kesulitan kita sudah ada alat," pungkas dia.(fdn)

Sumber: