Gubernur Khofifah Tegaskan Tidak Ada Klaster Covid -19 di PTM Jawa Timur
Surabaya, Memorandum.co.id - Terkait adanya informasi bahwa klaster Covid terjadi di PTM di Jawa Timur, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan adanya miskonsepsi data dengan Kemendikbudristek RI. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengakui jika ada miskonsepsi terkait data yang menyebut bahwa klaster Covid-19 pembelajaran tatap muka (PTM) terbanyak adalah Jatim. “Data yang dikeluarkan Kemendikbud Ristek adalah data akumulasi selama 14 bulan terakhir, sejak 2020. Insya Allah, PTM di Jawa Timur dikawal cukup ketat,” kata Khofifah, Minggu (26/9/21). Gubernur Khofifah mengatakan bahwa Pemprov Jatim telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PTM jenjang SMA/SMK atau SLB yang telah berlangsung selama lebih dari dua pekan ini. "PTM dilaksanakan secara hybrid dengan menggabungkan konsep tatap muka dan daring," ungkapnya “Alhamdulillah, Jawa Timur saat ini level 1 dengan 25 daerah level 1 sisanya 13 daerah level 2 dan semua daerah risiko rendah atau zona kuning sehingga sekolah bisa melaksanakan PTM terbatas bertahap,”tambah Khofifah. Sementara itu, berdasarkan data assesment situasi COVID-19 dari Kemenkes tanggal 24 September 2021, jumlah daerah di Jawa Timur yang masuk dalam level 1 mencapai 25 kabupaten/kota dan tersisa 13 kabupaten/kota yang masih berada di level 2. Untuk kabupaten/kota level 1 yaitu Kabupaten Tuban, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Ponorogo, Pasuruan, Pamekasan, Ngawi, Magetan, Lamongan, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Jombang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Banyuwangi, Lumajang dan Blitar. Sedangkan untuk level 2 yaitu Kabupaten Tulungagung, Trenggalek, Sumenep, Probolinggo, Pacitan, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Madiun, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Madiun, dan Bangkalan. Untuk level 3 dan 4 sudah tidak ada. Lebih lanjut meskipun Covid 19 terus melandai, Gubernur Khofifah terus mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan dan percepat vaksinasi "Ini penting, karena kedisiplinan menjalankan prokes menjadi salah satu kunci untuk melindungi diri kita dan orang di sekeliling kita dari penularan Covid-19,"ujar Gubernur Khofifah. "Mari kuatkan disiplin prokes dan percepat vaksinasi. Jangan lengah, jangan kendor,” pungkasnya. (mg6)
Sumber: