Kalah dari Bhayangkara, Manajemen Persebaya Dikirimi Karangan Bunga Dukacita

Kalah dari Bhayangkara, Manajemen Persebaya Dikirimi Karangan Bunga Dukacita

Surabaya, Memorandum.co.id - Buntut dari kekalahan Persebaya dari Bhayangkara FC, Jumat, (24/9) sore membuat Bonek meradang. Mereka mengirimkan karangan bunga tanda duka cita kepada manajemen Persebaya terkait tidak pernah menangnya Green Force dalam dua laga Liga 1 musim 2021/2022 secara berturut-turut. Karangan bunga yang dikirim ke Persebaya Store itu bertuliskan,” R.I.P Kemenangan, Tidak Bermain dengan Hati Silahkan Pergi!!!” Tidak lupa di karangan bunga itu dituliskan hastag Aji Out merujuk kepada Aji Santoso yang menakodahi Persebaya. Aji Santoso usai pertandingan mengatakan, perjuangan pemain Persebaya sudah maksimal. “Inilah sepakbola, terkadang ekspektasi kita ingin memenangkan pertandingan tapi hasil di lapangan tidak sesuai dengan ekspektasi kami,” ungkapnya. Di laga tersebut, Aji mencadangkan pemain belakang Alie Sesay. Pemain asing asal Siera Leone ini digantikan Rizky Ridho dan Arif Satria di lini belakang. Suporter banyak mempertanyakan keputusan pelatih asal Malang itu. Namun Aji punya alasan khusus terkait strateginya. “Di laga sebelumnya melawan PSM  Sesay tampil kurang bagus sehingga kami mengambil keputusan untuk memainkan Ridho,” beber Aji. Kata Aji, di laga melawan Bhayangkara FC, Arif dan Ridho tampil cukup bagus. “Kami kemasukannya melalui bola mati. Sebelum pertandingan kami sudah wanti-wanti ke pemain jangan melakukan pelanggaran sedikit di luar kotak penalti. Kami melakukan satu kesalahan dan kami kebobolan,” ungkap Aji. Yang pasti, Aji mempunyai pekerjaan berat di pertandingan selanjutnya dengan jeda istirahat yang minim. Sebab, dalam empat hari ke depan, Green Force bakal menghadapi lawan yang cukup tangguh yaitu PSS Sleman. Di klasemen sementara, PSS berada di posisi 10, sedangkan Persebaya di posisi 15 atau satu strip di zona degradasi. Jika kalah lagi, dipastikan tim kebanggaan warga Surabaya ini akan berada di zona degradasi. (ono)

Sumber: