Atasi Masalah Kesehatan Secara Mandiri, Dinkes Gelar Bimtek Pengurus Desa/Kelurahan Siaga

Atasi Masalah Kesehatan Secara Mandiri, Dinkes Gelar Bimtek Pengurus Desa/Kelurahan Siaga

Lumajang, memorandum.co.id - Guna percepatan pengembangan Desa/Kelurahan Siaga aktif demi terwujudnya masyarakat desa dan kelurahan yang peduli, tanggap, dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi permasalahan kesehatan secara mandiri, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang menggelar bimbingan teknis (bimtek) bagi pengurus desa dan kelurahan Siaga, di aula “Pisang Barlin” Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, Rabu (22/9/2021). Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dr Rina Dwi Astuti dalam sambutan di awal kegiatan menyampaikan, program pengembangan desa/kelurahan siaga mempunyai konsep membangun sistem di suatu desa yang bertanggung jawab memelihara kesehatan masyarakat secara mandiri. “Tentunya di bawah bimbingan dan interaksi dengan bidan dan kader desa yang melibatkan pengurus desa guna mendorong peran serta masyarakat dalam program kesehatan,” ujarnya. Sementara itu pengolah program Desa Siaga, Ratih Sulistyoningrum seusai pemaparan materi bimtek menyampaikan, untuk saat ini secara kuantitas cakupan desa/kelurahan siaga aktif sudah mencapai 100 persen (205 Desa/kelurahan). Namun, dari segi kualitas untuk Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI) masih mencapai 21,5 persen. “Adanya inovasi ini desa siaga purnama mandiri kita itu lebih cepat pencapaiannya dibandingkan sebelum adanya inovasi. Dari segi kuantitas pencapaiannya 100 persen meskipun secara kualitas untuk desa aktif Puri masih sekitar 21,5 persen yaitu 44 Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri (Puri). Ada peningkatan pencapaian dibanding 2019 yang berkisar di angka 15 persen untuk desa siaga aktif purnama mandiri “ jelasnya. Dalam akselerasi Lumajang sehat, dan peningkatan capaian Desa/Kelurahan Siaga Aktif Puri, sampai dengan saat ini dinkes dan jajarannya telah membina sebanyak 50 desa unggulan yang disebut Desa Inspirator PHBS. “Ada 50 desa siaga unggulan yang disebut sebagai desa inspirator PHBS angkatan 1 dan 2 yang mana setiap puskesmas mempunyai 2 desa siaga unggulan dengan jumlah total 50 desa siaga untuk 25 puskesmas di seluruh Kabupaten Lumajang “ tambahnya Ia berharap dengan adanya Desa Siaga, masyarakat mampu mengawal kesehatan lingkungannya sehingga masyarakat bisa mandiri dalam menyelesaikan masalah kesehatannya sendiri. ”Jadi kalau kesehatan lingkungannya bagus maka derajat kesehatannya juga bisa meningkat,” pungkasnya. (ani/fer)

Sumber: