SMK KAL-1 Gelar Assessment Nasional Dua Hari

SMK KAL-1 Gelar Assessment Nasional Dua Hari

Surabaya, memorandum.co.id - Sekolah Menengah Kejuruan Khusus Angkatan Laut -1 (SMK KAL-1) Surabaya, memulai pelaksanaan assessment nasional yang digelar selama dua hari, Rabu (22/9/2021)-Kamis (23/9/2021). Penyelenggaraan asessment nasional berbasis komputer (ANBK) ini diikuti oleh 45 siswa kelas XI dari beberapa jurusan yang diambil secara acak. Kepala SMK KAL-1 Letkol Laut (KH) Drs Ambar Kristiyanto menyempatkan diri melihat dari dekat pelaksanaan proses assessment nasional yang belangsung di dua ruangan kelas dengan pengawas guru dari Rayon 07 masing-masing Tatik Irawati SH dari SMK KAL-2 dan Sri Wahyuni SPd dari SMK PGRI 6. "Alhamdulillah berjalan lancar. Karena penyelenggaraan ANBK bagi SMK KAL-1, jauh-jauh hari sudah disiapkan oleh manajemen sekolah," kata Ambar Kristiyanto. Dalam penyiapan ANBK ini, dikawal oleh Waka Kurikulum dan Operasional Ari Sutriyono SPd MM, lalu Waka Kesiswaan dan Humas Munawar SPd, serta Waka Sarpras dan IT Karno SB SPd MM MPd. Pelaksanaan ANBK SMK KAL-1 ini melibatkan 45 siswa dari semua jurusan. Di antaranya Teknik Pemesinan (TPM), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL), Teknik Audio Video dengan cadangan 5 siswa. "Untuk jurusan baru Teknik Logistik, siswanya belum ada yang terlibat karena di jurusan ini baru di buka tahun pelajaran 2021/20212. Sedangkan peserta ANBK adalah siswa kelas XI di tahun ajaran 2021/2022," jelas Ambar. Adapun materi ANBK yang harus ditempuh oleh siswa selama dua hari meliputi, latihan selama 10 menit, literasi membaca selama 90 menit, dan survei karakter selama 30 menit. Assessment nasional sudah dimulai sejak 20-21 September untuk gelombang pertama dan 22-23 September untuk gelombang kedua. ANBK sendiri baru pertama dilaksanakan dan ini merupakan program Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek RI) Nadiem Anwar Makarim. Menurut Mendikbudristek, assessment nasional hanya sebagai penentu mutu sekolah bukan sebagai standar kelulusan siswa, dan mulai tahun ini pula ujian nasional akan ditiadakan. (mg-3/fer)

Sumber: