Bos Toko Jam Tangan Beber Modus Lily Yunita

Bos Toko Jam Tangan Beber Modus Lily Yunita

Surabaya, memorandum.co.id - Tak hanya Liliana Setyo, ternyata Lily Yunita juga menipu Andi Cahyadi. Pemilik toko jam tangan di Pakuwon Trade Center (PTC) itu juga mengaku sebagai korban Lily saat dihadirkan ke persidangan. Andi mengatakan modus yang dilakukan Lily yaitu meminjam uang dengan menawarkan bunga tinggi kepadanya. Dirinya mengenal terdakwa saat datang ke toko jam miliknya. Selain itu juga, adik Lily, teman Andi saat kuliah. "Sekitar awal 2020, Lily datang ke toko saya ngobrol tanya-tanya jam. Pernah beli jam harganya ratusan juta. Kebetulan adiknya itu teman kuliah saya,"kata Andi saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya (21/9/2021). Hubungan keduanya berlanjut. Lily menceritakan soal bisnisnya kepada Andi. Mulai dari bisnis jual beli telur hingga pabrik roti. Dari situlah kemudian Lily mulai merayu Andi untuk bisa meminjam uang. "Dia bilang mau pinjam uang. Pinjamnya bertahap. Total Rp 38 miliar dengan hitungan bunga 1,5 persen per bulan," katanya. Andi meminjamkan uang hingga mencapai total Rp 38 miliar. Awalnya berjalan lancar. Lily mengembalikan sebagian dari uang itu. Hingga kini yang belum dibayar Rp 12 miliar. "Saya tagih mbulet. Terakhir-terakhir susah," ucapnya. Andi kemudian mencari Lianawati. Dia mengenalnya sebagai orang dekat Lily. Namun, saat menceritakan tentang masalahnya, Lianawati juga mengakui sebagai korban Lily. Uang yang diinvestasikannya juga belum kembali. Pengacara Lily, Heri Prasetyo membenarkan bahwa kliennya punya utang Rp 38 miliar kepada Andi. Sebagian uang itu menurutnya sudah dibayar. "Sudah dibayar Rp 26 miliar. Sebenarnya itu utang piutang ada bunganya. Utang itu sebenarnya sudah nutup karena ada bunganya saja," kata Heri. Lily sebelumnya didakwa menipu Lianawati. Kepada temannya itu, Lily mengajak untuk mendanai pembebasan lahan di Tandes. Lianawati menyetor secara bertahap Rp 47,1 miliar. Namun, pembebasan lahan itu sebenarnya tidak pernah ada. Uang yang disetor Lianawati juga tidak kembali. (mg-5/fer)

Sumber: