Mendikbudristek Ajak Mahasiswa Baru Unusa Ikuti Program MBKM
Surabaya, memorandum.co.id – Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim meminta seluruh mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) ikut terlibat di program Kampus Merdeka. Menurut Nadiem, kemerdekaan yang luas bisa diperoleh mahasiswa dengan ikut aktif berpartisipasi dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Menjadi mahasiswa tidak sama seperti jenjang pendidikan sekolah, menjadi seorang mahasiswa akan memiliki kemerdekaan dan kebebasan yang lebih luas ke arah masa depan. “Kami di Kemendikbud-Ristek memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar prodinya atau di luar kampusnya selama 3 semester. Mahasiswa Indonesia bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengikuti program-program MBKM, antara lain, magang di perusahaan atau organisasi sosial dunia, melakukan studi independen, membangun desa, melakukan riset, mengerjakan proyek kemanusiaan, merancang dan merintis wirausaha, melakukan pertukaran mahasiswa di dalam dan di luar negeri, mengajar di SD atau SMP melalui Program Kampus Mengajar,” jelas Nadiem secara daring saat memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2021/2022, Senin (20/9/2021). Pria yang pernah menempuh pendidikan di Harvard Business School, Harvard University ini menambahkan, semua program tersebut dirancang untuk memberi ruang kepada mahasiswa dengan keragaman minat dan ketertarikannya, untuk mendapatkan pengalaman yang tidak tertulis dalam buku teks, atau diajarkan dalam kelas. Pengalaman itu akan menjadi kendaraan mahasiswa meraih mimpi di masa depan. “Kami telah berkomitmen tidak hanya memberikan kemerdekaan bagi mahasiswa, tapi juga menjamin keselamatan perjalanan kalian mengapai cita-cita kalian. Keunggulan dari program kampus merdeka adalah mahasiswa tidak perlu mengorbankan masa studinya, kami mewajibkan perguruan tinggi, menerapkan transfer kredit dengan 20 SKS, untuk setiap program merdeka belajar,” ungkapnya. Nadiem menjelaskan, melalui kerja sama dengan Kemendikbudristek dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), mahasiswa akan mendapatkan uang saku, selama mengikuti program kampus merdeka. Tak berhenti di situ, pihaknya juga menyediakan beragam beasiswa gelar maupun nongelar, untuk mahasiswa aktif di seluruh Indonesia. Salah satunya Beasiswa Unggulan, yang bisa diikuti mahasiswa baru yang duduk di semester 1. “Teman-teman mahasiswa di seluruh Indonesia, komitmen kami dalam memerdekakan pendidikan tinggi. Tidak akan berhasil tanpa partisipasi dan dukungan kalian dalam program kampus merdeka. Manfaatkan masa kuliah kalian untuk mengenal diri, membangun jembatan dalam meraih mimpi, dan berkontribusi untuk membangun negeri," ajak Nadiem. "Saya percaya bahwa kemerdekaan adalah nafas pemuda, nafas mahasiswa. Dan para generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, mari terus bergerak serentak, bersama mewujudkan merdeka belajar,” tambah dia. Sementara itu, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Prof Dr Ir Achmad Jazidie MEng mengungkapkan berbagai capaian prestasi membanggakan Unusa di tahun 2020-2021. Meskipun di tengah pandemi Covid-19, prestasi yang ditorehkan mahasiswa cukup banyak. Terdiri atas tingkat internasional dan nasional, salah satunya lolosnya mahasiswa dalam program-program MBKM. Di balik capaian itu, sambung Jazidie, masih banyak tantangan yang akan dihadapi ke depannya. Mahasiswa baru yang menjadi bagian dari civitas akademika Unusa diminta untuk bersama-sama berjuang untuk mengharumkan nama lembaga. “Saya selalu mendorong mahasiswa untuk ikut menggali dan menunjukan potensi diri untuk meraih prestasi yang setinggi-tingginya baik di bidang akademik maupun non-akademik, baik di tingkat nasional maupun internasional. Saya menaruh harapan yang sangat besar kepada para mahasiswa Unusa untuk selalu bersinergi dan berkolaborasi dalam mengharumkan nama Unusa di kancah nasional maupun internasional,” katanya saat membuka acara PKKMB 2021. (mg3)
Sumber: