Seleksi CASN Pemkot Surabaya Terganggu Jaringan Error

Seleksi CASN Pemkot Surabaya Terganggu Jaringan Error

Surabaya, Memorandum.co.id - Kendala jaringan error saat tes sesi pertama penerimaan calon aparatur sipil negara (CASN) Pemkot Surabaya di GOR Pancasila, membuat peserta panik, Senin (20/9). Sebab, mereka yang akan mengerjakan materi tes terpaksa harus menunggu hingga beberapa menit. Seperti yang dikatakan Satria Fitriansyah (28), dokter yang bekerja di rumah sakit di Gresik ini. Ia harus menunggu sekitar 20 menit. Tapi beruntung, waktu itu belum jalan ketika error. "Masalah tadi sistem yang error sekitar 20 menitan. Bukan ditambahi tetapi waktu belum berjalan," ujar Satria yang mengambil tes formasi kesehatan di Puskesmas Manukan Kulon ini. Tambahnya, begitu mengetahui komputer error dan yang lainnya sudah mulai mengerjakan sempat gugup. "Gugup pastilah, berpengaruh ke mental. Yang lain sudah mulai saya masih belum," pungkas Satria. Sama halnya yang dikatakan Pramesti (26). Ia juga merasakan kendala di sistem komputer ketika tes. "Sistem di komputer sempat error. Mungkin itu kendalanya. Kalau alur tidak ada masalah," jelasnya. Perempuan yang praktik di klinik Sidoarjo itu mengaku untuk materi tes cukup susah. "Soalnya baru kali pertama," pungkas Pramesti. Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, terkait jaringan memang semuanya disediakan pemerintah pusat. "Ini diberi kesempatan yang jaringan putus dia login lagi, maka dihitung waktunya sejak dia login kembali. Insyaallah sudah berlanjut sampai berakhir transisi pertama," ujar Eri saat meninjau bersama Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Surabaya Mia Shanti Dewi dan petugas BKN. Disinggung soal antisipasi kejadian tidak terulang, Eri menegaskan bahwa pemkot hanya menyiapkan tempat. "Tapi terkait server, jaringan, yang dipilih apa semuanya dari pusat. Ini bukan hanya tugas pemkot. Pemprov mengadakan tes sama malah tiga jam. Kalau kita pemerintah daerah ya tidak bisa apa-apa terkait jaringan," jelasnya. Tambah Eri, jika jaringan putus kan ada kesempatan. "Yang tadi kita sampaikan harus punya hak dan kesempatan yang sama. Jadi kalau jaringannya terputus, berarti kesempatan lagi. Kasih waktu tambahan, seberapa lama putus. Misal keluar duluan, karena dimulai dari awal dia login," tegas Eri. Jika diketahui ada yang positif Covid-19, tambah Eri, akan dilaporkan ke BKN dan meminta diberikan kesempatan lagi. "Kalau positif dari awal ya tidak bisa. Kalau yang mendadak positif, kita hanya melaporkan ke BKN dan meminta diberi kesempatan lagi. Tapi yg bisa menentukan siapa ya yang punya kebijakan, bukan pemkot," ujar Eri. Lanjut Eri, jika diketahui cek suhu tinggi tetapi hasis tes swab negatif maka akan diarahkan ke ruang khusus yang sudah disediakan. "Kalau positif ya ke HAH. Kami sambil menyaring. Tidak ada yang positif. Kalau suhu tinggi karena kepanasan ya banyak," pungkas Eri. Sedangkan Kepala BKD Kota Surabaya, Mia Shanti Dewi menambahkan, yang mengikuti tes minimal vaksin 1 kali. Lalu sudah swab antigen negatif. 'Yang antigen positif atau PCR positif tidak boleh ikut tes ini dulu. Nanti akan minta jadwal ulang ke BKN," jelasnya. Mia menambahkan, ketika suhu tinggi lebih dari 37,3 derajat celcius, mungkin kepanasan akan kami minta istirahat dulu. "Nanti kita cek lagi, kalau normal ya bisa masuk. Kalau tinggi akan dibawa ke ruang khusus ada tim kesehatan. Kalau positif langsung kita rujuk ke HAH. Kalau negatif ada tim kesehatan ia mampu melaksanakan tes maka bisa mengikuti. Untuk hari pertama sesi 1 tidak ada. Tapi kami sediakan. Sampai hari terakhir," tambah Mia. Lanjut Mia, tes CASN dengan jumlah peserta 1.417 orang ini sampai Kamis (23/9). "Per sesi 150 orang. Sehari ada tiga sesi. Tiga hari CASN, 1 hari terakhir untuk PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) kesehatan. Untuk guru ikut Kemendikbud Ristek dan sudah dilaksankan seminggu kemarin," jelasnya. Untuk yang nonguru, bisa mengikuti tes di luar Surabaya. Tercatat ada 78 orang. "Peserta kan bebas mau pilih di mana. Kalau pesertanya misal di Jabar, dia tes di sini. Tapi di BKN Kanreg Jabar," pungkas Mia. (fer)

Sumber: