Duda Plemahan Disergap saat Transaksi Sabu
Surabaya, memorandum.co.id - Biar betah melek, Yahya (58), duda warga Jalan Plemahan Besar, nekat mengonsumsi sabu-sabu (SS). Perbuatan pria paruh baya itu, terkuak setelah ditangkap anggota Reskrim Polsek Genteng di depan ruko Jalan Jagalan. Saat digeledah, di sakunya ditemukan 1 poket sabu seberat 0,9 gram. Dirasa terbukti, petugas kemudian menggiringnya ke Mapolsek Genteng guna pengembangan lebih lanjut.
"Tersangka bukan hanya mengonsumsi sabu, tapi juga juga mengedarkan sabu kepada teman-temannya dan dapat komisi," ungkap Kanitreskrim Polsek Genteng Iptu Sutrisno, Rabu (15/9). Pengungkapan kasus narkoba itu, bermula anggota mendapatkan informasi jika tersangka adalah pengguna sekaligus pengedar sabu. Berawal dari sini itu, anggota kemudian menyelidiki aktivitas Yahya di sekitar rumahnya di Jalan Plemahan Besar. Kebetulan, masih kata Sutrisno, anggota melihat tersangka pergi dengan mengendarai motor. Kemudian dibuntuti oleh anggota. Ternyata diketahui dia sedang transaksi dengan pengedar dan sedang menunggu di depan ruko Jalan Jagalan. "Tersangka seperti mengambil sesuatu diduga sabu yang diranjau di pot bunga," beber Sutrisno. Melihat itu, anggota lalu menghampiri dan menyergap Yahya yang hendak pergi meninggalkan lokasi. Saat diringkus, tersangka kaget dan masih menggenggam sabu di tangan kanan tangannya. "Tersangka kaget saat kami tangkap dan mengaku usai transksi sabu," beber Sutrisno. Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, Yahya kemudian digelandang polisi ke Mapolsek Genteng dan langsung dijebloskan tahanan. Pengakuan Yahya bila mengonsumsi sabu agar betah melek. Harga sabu yang mahal Rp 300 per poket, membuatnya berat untuk membelinya. Apalagi dia pengangguran. "Agar bisa beli sabu terus, saya juga menerima titipan dari teman yang ingin beli sabu dan dapat komisi. Komisi itu saya pergunakan beli sabu," terang Yahya kepada penyidik. Yahya juga berterus terang sudah dua bulan lamanya berkecimpung di dunia narkoba. "Saya konsumsi sabu biar betah melek saja pak," tuturnya. (rio)
Sumber: