Khofifah Suguhkan Diplomasi Papeda
SURABAYA - Agenda pertemuan Gubernur Jatim Khofifah dengan Staf Khusus Presiden untuk Papua, Lenis Kogoya akhirnya terealisasi di Gedung Negara Grahadi, Selasa (20/8). Bahkan beberapa mahasiswa asal Papua yang kuliah di Surabaya hadir mendampingi Lenis. Sementara Khofifah didampingi Wagub Emil Elestianto Dardak, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Plt Asisten I Sekdaprov Jatim Himawan Estu Bagijo, Kepala Bakesbangpol Jatim Jonathan Yudianto, Kadispora Jatim Supratomo, Plt Kadis Pendidikan Jatim Hudiyono dan Kapolda Jatim Irjenpol Luki Hermawan. Menariknya, dalam pertemuan itu, Khofifah menyuguhkan masakan khas Papua, yaitu papeda. Lenis Kogoya sangat senang mendapat suguhan tersebut. Bahkan, Lenis mengajari Khofifah cara mengambil papeda itu dengan cara menggulungnya baru dinikmati. Dalam sejarahnya, papeda dikenal luas dalam tradisi masyarakat adat Sentani dan Abrab di Danau Sentani dan Arso, serta Manokwari. Makanan ini kerap hadir pada saat acara penting yang berlangsung di wilayah-wilayah tersebut. Sehingga, papeda masuk dalam daftar kuliner bersejarah yang dibuat dalam tradisi masyarakat setempat. "Ini makanan khas Papua (papeda). Ini namanya diplomasi papeda," ungkap Khofifah. Sementara sebelumnya, Plt Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Otda Kemendagri), Akmal Malik yang sedang di Surabaya mengaku mendapat telepon langsung dari Mendagri RI Tjahjo Kumolo. Dirinya diinstruksikan untuk menemui Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk membahas insiden Papua. “Saya tadi baru terima telepon dari Pak Mendagri. Saya sudah janji bertemu Bu Gubernur Jatim di Grahadi untuk membicarakan pertemuan antara Gubernur Jatim, Gubernur Papua, dan Gubernur Papua Barat,” kata Akmal Malik. Nantinya, pertemuan tiga gubernur itu akan dihadiri juga Mendagri, Menkopolhukam dan Kapolri. “Pertemuan itu nantinya di Jawa Timur. Kami belum tahu lokasinya di mana dan kapan jadwalnya. Itu nanti terserah Bu Gubernur sebagai pengundang. Nanti yang dibahas dalam pertemuan adalah bagaimana teknik pembinaan pasca kejadian di Manokwari. Teman-teman Papua itu juga bagian dari NKRI. Kami akan mencari solusi-solusi yang damai dan aman, sehingga tidak ada diskriminasi bagi siapapun,” pungkas dia. (yok/be)
Sumber: