Emosi dan Cemburu Buta ala Pemuja Cinta Sejati

Emosi dan Cemburu Buta ala Pemuja Cinta Sejati

Oleh: Yuli Setyo Budi, Surabaya Faud tidak lama tinggal di Indonesia. Hanya sepekan, kemudian pulang kembali ke ibunya di Belanda. Takut ditagih janjinya oleh pemuda tersebut bila kelak datang lagi ke Surabaya, Dina memanfaatkan waktunya untuk menyatakan cinta kepada Faried. Bagaimana tanggapan Faried? Ternyata pemuda berjenggot rapi ini punya perasaan yang sama. Dia sengaja memendamnya hingga Dina menyelesaikan studi S1-nya. Begitu lulus langsung go to dais on which the bridal couple sits. Itu harapannya. Tapi karena Dina tiba-tiba menyatakan cinta dan mendesak segera dinikahi, Faried mengubah haluan. Rencana akad nikah dipercepat. Tidak sampai sebulan pasca jadian. Bos mereka—yang juga ayah Faud—hadir dalam akad nikah yang disambung dengan resepsi sederhana. Singkat, padat, dan yang penting lancar. Rupanya bos yang tidak pernah tahu bahwa anaknya pernah jatuh hati kepada Dina tidak menceritakan pernikahan tersebut. Buktinya, sebulan setelah itu datang paket dari Belanda yang ditujukan kepada Dina. Paket tadi dialamatkan ke restoran tempat kerjanya. Kebetulan waktu itu Dina sedang sakit dan tidak masuk kerja. Paket lantas diterimakan kepada Faried sebagai suami Dina. “Faried penasaran. Dia bertanya-tanya, siapa pengirim paket kok dari Belanda? Dan ditujukan kepada Dina?” kata pengacara Dina. Faried memang tidak tahu kedatangan Faud tempo hari karena sedang menjalani rawat inap di rumah sakit. Dia juga tidak tahu bahwa Dina pernah dipanggil Faud dan ditembak mendadak. Tahunya anak bos yang tinggal di Belanda sambang ayahnya. Itu saja. “Dina tidak menceritakan kejadian itu karena takut dituding macem-macem oleh Faried, meski saat itu mereka belum ada hubungan apa-apa selain bersahabat,” imbuh pengacara tadi. Kini akibatnya fatal. Faried membuka paket tersebut di kamar mandi. Isinya keramik berbentuk bunga dan tulisan singkat, “Kutagih jawabanmu. Bila datang lagi ke Surabaya, kutukar bunga keramik ini dengan cincin berlian. Ttd, Faud.” Mata Faried  mengernyit. Dia bertanya dalam hati, “Ada hubungan apa antara Dina dan Faud kok sampai ada surat seperti ini?” Sampai di rumah, Faried menegur istrinya. Tapi karena memang tidak pernah ada apa-apa antara dirinya dengan Faud, Dina mengelak tudingan suami bahwa dia pernah menjanjikan sesuatu kepada Faud. Faried tidak percaya. Pikirnya, tidak mungkin seorang lelaki menjanjikan berlian kepada wanita bila tidak dinilai istimewa. Dilandasi emosi dan kecemburuan berlebihan, Faried mengajukan gugatan cerai. “Tapi berkas gugatan tidak akan saya masukkan ke pengadilan. Ini hanya salah paham. Saya akan berusaha mendamaikan mereka. Keduanya sebenarnya sama-sama pemuja cinta yang sesungguhnya. Cinta yang suci.” Kalau tidak dilandasi emosi, imbuh pengacara tadi, Faried pasti mencari kebenaran kecurigaannya dengan mengonfirmasi Faud. Selesai. Urusannya tidak sampai ke pengacara. Pengacara perceraian. (habis)  

Sumber: