Usai Gaungkan CANTIK, Ketua Pertani HKTI Jatim Wujudkan Hasil Pertanian Berkarakter SUBUR

Usai Gaungkan CANTIK, Ketua Pertani HKTI Jatim Wujudkan Hasil Pertanian Berkarakter SUBUR

Surabaya, memorandum.co.id - Rutin melakukan pendampingan dalam sektor pertanian di berbagai daerah, aktivis perempuan asal Surabaya, Ning Lia Istifhama yang merupakan Ketua Perempuan Tani (Pertani) HKTI Jatim gelorakan kualitas pertanian dengan karakter SUBUR. “Saat pendampingan, kami sekaligus mendorong pemakaian pupuk organik. Dengan harapan, kelak terwujud hasil pertanian yang berkarakter ‘SUBUR’. Sebagai contoh jika beras atau jagung, maka hasilnya adalah beras atau jagung yang Sehat, Utuh, Besar, Unggul dalam pemasaran, dan Ramah lingkungan. Kami perkuat makna ramah lingkungan karena penggunaan pupuk hayati organik tidak menyisakan bahan kimia yang merusak lingkungan sekitar pertanian," tutur Ning Lia, Jumat (10/9/2021). Dalam beberapa kesempatan Ning Lia sudah menyosialisasikan kreasinya. Di antaranya saat mendampingi para petani, di antaranya Kelompok Tani Subur 1 Desa Bokor Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang dan sewaktu momen tandur jagung bareng di Desa Pukul Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan. Dibalik itu, secara gamblang, Ning Lia menjelaskan bahwa istilah ‘SUBUR’ terinspirasi dari karakter pupuk hayati biotani yang selama ini sinergi dengan Pertani HKTI Jatim. “Harus kita ketahui, umumnya yang bersifat organik dan alami, akan lebih sehat. Sehat ini sekaligus sehat dari dalam dan luar. Sehat dalam adalah bahwa komposisi yang ada di dalam pertumbuhan pertanian, tidak tercampur dengan bahan kimia. Sedangkan sehat dari luar adalah bahwa residu atau pembuangan selama proses cocok tanam, tidak tercampur dengan bahan kimia yang khawatirnya memiliki dampak kurang bagus untuk lingkungan sekitar," papar keponakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ini. Sebelumnya, Ning Lia dan teman-teman di dalam kepengurusan Perempuan Tani HKTI Jatim telah menggaungkan istilah peran ‘CANTIK’ dalam penguatan spirit agraris. Peran ‘CANTIK’ dimaknainya sebagai kombinasi dari Cerdas, Inovatif, Kreatif. Salah satu perwujudannya adalah peningkatan produktivitas pertanian dengan penekanan biaya saprodi selama tanam hingga panen. (mg-3/fer)

Sumber: