RHU Buka, DPRD Surabaya Syaratkan 3 Hal Ini

RHU Buka, DPRD Surabaya Syaratkan 3 Hal Ini

Surabaya, memorandum.co.id - Meski status Kota Pahlawan menyandang level 2, belum ada kepastian sektor pariwisata akan dibuka sepenuhnya. Termasuk bioskop, taman, Kebun Binatang Surabaya (KBS), dan rekreasi hiburan umum (RHU). Menurut anggota Komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni, sudah saatnya sektor pariwisata direlaksasi. Ini juga sejalan dengan keputusan Inmendagri. Pemkot diajaknya untuk memikirkan pemulihan ekonomi. Namun apabila RHU dibuka, ada sejumlah syarat yang disebutnya harus dipenuhi. Salah satunya mewajibkan tes antigen bagi tamu yang datang. "Ketika RHU dibuka, paling tidak pertama, seluruh karyawan harus sudah tervaksin dua kali. Kedua, prokes harus dijaga. Ketiga, pengunjung yang datang ke tempat RHU wajib dites swab antigen terlebih dahulu," tegasnya, Selasa (7/9/2021). Pihaknya yakin, manakala pengusaha atau pemilik RHU memegang teguh komitmen itu, sektor pariwisata bisa pulih sedia kala. Hal itu juga sebagai wujud dukungan memutus mata rantai Covid-19 di Surabaya. "Setidaknya ikut membantu meringankan beban pemkot. Karena kalau ada RHU yang bandel, ini bisa memicu klaster. Jika sudah begini yang rugi pemkot, karena harus mengobati orang yang terpapar lagi," jelas Thoni, sapaan akrabnya. "Makanya komitmen itu harus dipegang teguh. Sehingga sektor ekonomi jalan, sektor kesehatan juga terjamin," imbuh Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini. Soal keharusan swab antigen, pengusaha RHU sempat mengeluhkan. Karena dinilai mahal dan membuat pengunjung enggan datang. Namun Thoni tegas mengatakan, tes antigen penting diterapkan. "Tes antigen wajib. Itu bentuk antisipasi pertama. Jadi pemilik RHU harus memastikan pengunjung yang datang tidak sedang membawa virus Covid-19. Soal biaya tes antigen, tinggal dibebankan ke pengunjung lewat tagihan bill," singkap Thoni. Tak luput dari perhatiannya, Thoni juga mengingatkan penegak peraturan daerah. Manakala seruan RHU buka sudah menggema, jangan sembarangan dalam bertindak. "Semisal instansi terkait mau memonitoring silakan, tetapi jangan sampai membuat pengunjung lari karena khawatir kena razia," pesannya. Terakhir, Thoni mengajak pemkot untuk saling sinergi menyibak rancangan dalam memulihkan ekonomi. Surabaya menduduki zona kuning sebuah prestasi. Sekarang saatnya memikirkan keberlangsungan ekonomi Ibu Kota Jatim. "Ini saatnya pemulihan ekonomi. Saatnya merelaksasi semua hal. Yang penting adalah komitmen untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat," tuntas mantan jurnalis ini. (mg3)

Sumber: