Soal Nenek Sumirah, Camat Sukomanunggal: Saya Minta Maaf

Soal Nenek Sumirah, Camat Sukomanunggal: Saya Minta Maaf

Surabaya, memorandum.co.id - Camat Sukomanunggal Lakoli menerangkan, saat ini, kondisi Sumirah dalam keadaan sehat. Nenek berusia 89 tahun yang hidup sebatang kara itu sudah ter-cover bantuan dari Pemkot Surabaya. "Persoalan pada waktu itu kan hanya di sistem saja. Karena nama Bu Sumirah tidak masuk dalam data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kalau terkait dengan intervensi bantuan-bantuan, Bu Sumirah sudah dapat. Baik bantuan dari PKK maupun dari kami juga. Tapi sifatnya itu kan insidentif. Hanya yang diharapkan dari pemerintah ini kan adanya bantuan permakanan, yang syaratnya harus terdata di MBR," jelasnya, Kamis (2/9/2021). Soal Sumirah ini, sekarang dinilai Lakoli sudah clear. Sumirah sudah mendapat jatah permakanan 3 kaliĀ  sehari. Dan masuk ke dalam data MBR. Tentang keengganan Sumirah dibawa ke griya werdha, Lakoli menyebut justru Sumirah lebih bahagia berada di kosnya, Jalan Simojawar. "Sejatinya Bu Sumirah sudah sedikit berkenan ke griya werdha. Namun yang perlu diingat, kalau beliau ke griya werdha itu ada hal lain yang hilang. Karena beliau di situ mendapat perlakuan yang luar biasa dari warga sekitar," ungkapnya. "Beliau juga memiliki pekerjaan, yaitu memetik cabai. Dan kemudian itu diapresiasi. Dengan usia seperti itu, beliau tetap sehat dan bahagia. Faktor-faktor ini yang kami pertimbangkan jangan sampai kalau ke griya werdha ternyata kondisinya mungkin bisa lebih buruk," imbuh Lakoli. Terlantarnya nenek Sumirah ini, Lakoli meminta maaf. Pihaknya tak ada niat menelantarkan warganya. Sehingga ke depan, jajarannya akan sigap untuk bekerja lebih maksimal lagi. "Kalau kemudian itu menjadi viral, saya meminta maaf lahir dan batin. Kepada semuanya, termasuk masyarakat. Tetapi bukan berarti kami tidak perhatikan. Kami selalu memperhatikan setiap masalah yang ada di masyarakat karena itu menjadi masalah kami juga," pungkasnya. (mg-3/fer)

Sumber: