Bebas Zona Merah, Gubernur Khofifah Berharap Tak Ada Varian Virus Baru

Bebas Zona Merah, Gubernur Khofifah Berharap Tak Ada Varian Virus Baru

Surabaya, Memorandum.co.id - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa terus mengingatkan seluruh masyarakat Jatim agar terus menerapkan protokol kesehatan meskipun Hatim sudah terbebas dari zona merah. Hal ini dilakukan agar usaha yang telah dilakukan dari elemen-elemen pemerintah dan masyarakat tidak sia-sia seperti percepatan vaksinasi yang terus digencarkan Pemerintahan Provinsi Jatim. "Jangan nanti level 3 itu kemudian diikuti euforia. Nah ini tetap harus dalam kewaspadaan dan disiplin protokol kesehatan yang tetap ketat. Sehingga sekarang level 3 bisa turun level 2, bisa turun level 1 dan bisa hijau," kata Gubernur Khofifah, Kamis (2/9/21). Gubernur mengatakan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang digelar di Hotel Java Lotus, Kabupaten Jember kemarin malam (1/9), untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan tidak melonggarkan protokol kesehatan. Khofifah mencontohkan, pada wilayah Tapal Kuda, seperti Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Lumajang. Dimana daerah ini berhasil keluar dari level 4 dan kini tutun menjadi level 3. Diharapkan, protkes tetap tidak dikendorkan. "Nah, kewaspadaan kewaspadaan seperti ini, itu harus dibangun dengan Forkopimda Kabupaten Kota yang perspektifnya itu sama," ujar Gubernur Khofifah Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menceritakan, kasus Covid-19 diprotret secara internasional. Digambatkan saat ini, sejumlah negara mengalami kenaikan secara eksponensial (kenaikan secara kualitas dan kualitas). "Ada negara-negara yang sudah melandai sekali, tiba-tiba ketika lengah, melonggarkan protokol kesehatan, kemudian ada kenaikan lagi secara eksponensial," tuturnya. Sejumlah negara yang disinyalir mengalami kenaikan, Khofifah mengatakan, seperti di Amerika, Jepang maupun Israel. "Jadi, betapa kenaikan secara eksponensial, itupun juga terjadi pada mereka yang bahkan sudah divaksin dua kali," terangnya. Mantan Menteri Sosial ini mengungkapkan, Indonesia, bahkan juga Jatim, sempat mengalami kenaikan kasus Covid-19 yang berasal dari varian Delta. Varian ini tidak pernah diduga sebelumnya, bahkan dialami sejumlah negara yang sudah divaksin dua kali. "Kita berdoa mudah-mudahan nggak ada varian-varian baru yang memberikan dampak kemungkinan percepatan penyebaran secara eksponensial," tandasnya. (Mg6)

Sumber: