Surabaya Zona Kuning, Jadi Tantangan Baru Menuju Zona Hijau
Surabaya, memorandum.co.id - Gotong-royong bersama Forum Forkopimda Surabaya untuk mewujudkan Kota Pahlawan zona kuning dalam waktu satu bulan akhirnya berhasil. Bahkan, target yang diharapkan Forkopimda Surabaya itu rupanya terhitung lebih cepat dari perkiraan. Wali Kota Eri Cahyadi bersyukur lantaran kasus Covid-19 di Kota Pahlawan telah berstatus zona kuning. Menurutnya, keberhasilan ini tentu menjadi tantangan baru untuk selanjutnya menuju zona hijau. "Alhamdulillah kita mendapatkan kabar dan perhitungan nilai kita 2,41 atau naik 0,31. Sehingga hari ini Surabaya menjadi zona kuning. Ini menjadi tantangan bagi kita semua, karena kita harus bisa menjadikan ini zona hijau," kata Wali Kota Eri, Rabu (1/9). Oleh karenanya, Wali Kota Eri menyatakan, bahwa Surabaya harus bisa bangkit sehingga roda perekonomian bisa segera berjalan. Sebab, selama ini, pandemi telah berdampak begitu signifikan terhadap sektor kesehatan, sosial maupun ekonomi. Makanya, target selanjutnya yang harus segera dicapai adalah Surabaya menuju zona hijau atau bebas Covid-19. "Karena tujuan kita cuman satu, warga Surabaya bahagia. Mulai hari ini kita harus kembali menggerakkan roda perekonomian sehingga warga Surabaya bisa mencapai kebahagiaannya. Karena itulah zona hijau menjadi sasaran kita selanjutnya," kata Cak Eri sapaan lekatnya. Meski demikian, Cak Eri menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga dan stakeholder di Surabaya karena telah bergotong-royong menekan pandemi Covid-19. Apalagi, pascalibur lebaran 2021, Surabaya sempat berstatus zona merah dan kemudian turun menjadi oranye. "Saya mengucapkan matur nuwun (terima kasih) yang sangat kepada seluruh warga Surabaya. Karena dari zona merah, sempat di bulan Juli-Agustus jadi oranye, awal September kita bisa mencapai zona kuning," katanya. Ia meyakini, bahwa dengan semangat gotong-royong dan kebersamaan, maka Kota Surabaya bisa segera menuju ke zona hijau. Sebab, pemerintah tak mungkin bisa bekerja sendiri tanpa adanya dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakatnya. "Insya Allah dengan gotong-royongnya jenengan (masyarakat), kekuatan kehebatan jenengan (anda), saya yakin Surabaya akan menjadi lebih baik. Ayo bersama kita gerakan ekonomi, ayo kita bersama-sama membahagiakan warga Surabaya," pesannya. Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita. Ia pun mengaku bersyukur, kini Surabaya telah berstatus zona kuning. Menurut dia, untuk mempertahankan atau menurunkan zona kuning ke hijau, adalah dengan tetap menjaga disiplin protokol kesehatan (prokes). "Kita walaupun sudah zona kuning, tetap harus waspada, tetap jaga protokol kesehatan. Yang harus kita lakukan adalah tetap 3M dan tracing, testing masif. Semakin cepat kita menemukan kasus, semakin cepat kita isolasi dan diobati, Insya Allah," kata Feny sapaan lekatnya. Feny menjelaskan, salah satu indikator yang dapat dilakukan untuk mempertahankan atau menurunkan kasus Covid-19 adalah dengan memperbanyak testing dan tracing. Karena itu, pihaknya ingin agar tracing dan testing di Surabaya ke depan bisa lebih dimasifkan. "Kita testing mencapai 4.500. Untuk yang tracing kita sudah 1:28. Kalau target dari pusat (nasional) 1:15, tetapi kita sudah 1:28. Menurut saya adalah setiap kontak erat harus tetap kita temukan di manapun," pungkasnya. Di samping testing dan tracing, Pemkot Surabaya bersama instansi terkait juga terus memasifkan pelaksanaan vaksinasi. Data Dinkes Surabaya mencatat, vaksinasi dosis pertama di Surabaya telah mencapai 1.902.209 atau 85,76 persen dari target Provinsi Jatim. Sedangkan vaksinasi dosis kedua, sudah mencapai 1.330.505 atau 59,98 persen dari target Jatim. (fer)
Sumber: