Pernikahan Semu (1)

Pernikahan Semu (1)

Menolong Kawini Istri Teman

“Tidak. Aku tidak mau menceraikannya,” ucap seorang lelaki, sebut saja Agus, di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA) Surabaya, Jalan Ketintang Madya, beberapa waktu lalu. Memorandum, yang saat itu janjian dengan pengacara dan kebetulan duduk di kiri Agus, terkejut. Sebab, kalimat itu diucapkan dengan sangat tiba-tiba. Dan keras. “Ada apa Mas?” tanya Memorandum kepada Agus. “Maaf. Kaget ya?” katanya balik bertanya. Memorandum tersenyum dan menggeleng pelan. Agus yang sempat berdiri balik duduk dan mengulurkan tangan. Salaman. Kenalan. Menurut Agus, dia datang ke PA karena bermaksud menceraikan istrinya, sebut saja Magda. “Dia istri sambung. Tapi istri perjanjian,” kata Agus sambil tersenyum kecut. “Istri sambung? Istri perjanjian?” tanya Memorandum tidak paham maksud kata-kata Agus. Agus kembali tersenyum. Masih tetap. Senyum itu masih terasa kecut. Dan amat hambar. “Istri pertama saya meninggal setahun lalu,” kata Agus. Memorandum segera mengucapkan bela sungkawa. Agus menambahkan bahwa dari istrinya itu dia dikaruniai dua momongan yang cantik-cantik, “Saya bertekad tidak akan menikah lagi. Takut istri sambung saya tidak bisa cocok dengan anak-anak. Biarlah mereka saya besarkan sendirian,” kata Agus. Matanya mengeluarkan aura keyakinan yang kuat. Kokoh. Anak-anak Agus masih kecil-kecil. Masih tujuh tahun. Agus khawatir mereka tidak bahagia bila dia nekat menikah lagi. Kondisi ini bertahan hingga lima tahun. Hingga suatu saat Agus didatangi teman lamanya semasa SMA. Namanya sebut saja Koko. Koko muncul dengan tiba-tiba dan terlihat seperti orang bingung. Bak orang stress tingkat tinggi. Tanpa basa-basi terlalu panjang Koko minta tolong. “Gus, tolonglah aku. Kawini istriku,” kata Koko saat itu seperti ditirukan Agus. “Maksudmu?” tanya Agus kaget dan bingung. “Kawini istriku,” tegas Koko. “Maksudku gini,” imbuh Koko, yang lantas menjelaskan bahwa dia dan istrinya, Magda, akan cerai. Ini adalah perceraian mereka yang ketiga setelah dua kali rujuk cerai-rujuk cerai. “Padahal, sebenarnya aku masih mencintai Magda,” kata Koko menegaskan, yang menambahkan bahwa dia yakin Magda juga masih mencintainya. Rencana Koko, dia akan rujuk lagi dengan Magda setelah perceraiannya yang saat itu sedang dalam proses di PA. “Nanti setelah kami cerai, tolong nikahi Magda. Sementara saja. Pernikahan semu. Sebagai syarat agar kami bisa nikah lagi setelah cerai talak tiga,” kata Koko. “Lalu kenapa kamu cerai sampai tiga kali dan ingin nikah lagi?” protes Agus kepada Koko saat itu. “Kami sama-sama mudah emosi,” aku Koko. (jos, bersambung)  

Sumber: