PTM Terbatas Hari Pertama, Gubernur Khofifah Tinjau SMKN 7 Surabaya
Surabaya, Memorandum.co.id - Untuk memastikan pelaksanaan PTM Terbatas Bertahap berjalan sesuai SOP Inmendagri No. 35 Tahun 2021, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau secara langsung proses belajar mengajar yang dilaksanakan di SMK Negeri 7 Surabaya, Senin (30/8/2021) pagi. SMK Negeri 7 Surabaya ini merupakan sekolah yang berada dalam zonasi wilayah PPKM level III, Setibanya di SMKN 7 Surabaya sekitar pukul 08.00 WIB, Gubernur Khofifah disambut Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi dan Kepala SMKN 7 Surabaya Bambang Poerwowidiantoro. Sebelum memasuki wilayah sekolah, Gubernur Khofifah dilakukan pengecekan suhu tubuh dan diberikan hand sanitizer oleh Tim Satgas Covid-19 SMKN 7 Surabaya, yang sebagian adalah murid-murid di sekolah tersebut. Selanjutnya, Gubernur Khofifah melihat secara langsung proses interaksi belajar mengajar yang dilakukan secara hybrid learning. Artinya pembelajaran tak hanya diikuti murid yang hadir tatap muka, tetapi juga melalui daring. Kelas yang ditinjau yaitu jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU) untuk kelas XII baik kelas teori maupun praktik. Saat di dalam kelas, orang nomor satu di Jatim tersebut berinteraksi dengan para siswa. Dalam perbincangannya yang terlihat sangat akrab Khofifah menanyakan perihal perasaan para siswa saat mengawali PTM Terbatas Bertahap, serta harapan ke depan. “Yang semangat ya nak. Senang ya mulai belajar tatap muka meskipun masih terbatas dan bertahap. Semoga apa yang kalian cita-citakan dapat terwujud,” kata Gubernur Khofifah Dalam peninjauannya, Khofifah juga meminta salah satu siswi, Mila Murdianti, yang satu-satunya murid perempuan dalam kelas tersebut, untuk menunjukkan karyanya membuat sistem pendingin. “Ini bisa untuk AC dan kulkas ya nak? Harapanmu bagaimana nak untuk ke depan?” kata Gubernur Khofifah di depan Mila. Mila menjawabnya bahwa ia menginginkan untuk lebih banyak praktik agar memiliki keterampilan sesuai jurusan yang digelutinya. Tampak dalam kegiatan belajar mengajar di SMKN 7 Surabaya, para siswa antusias dalam mengikuti instruksi yang diajarkan para guru. Mereka semua tertib menggunakan masker, kemudian duduknya diatur dengan jarak sekitar 1,5 meter antar siswa. Seusai meninjau, Gubernur Khofifah mengapresiasi kesiapan SMKN 7 Surabaya dalam melaksanakan PTM Terbatas Bertahap. Jika dilihat telah menerapkan protokol kesehatan yang baik, dan sesuai dengan SOP yang terdapat dalam Inmendagri No. 35 Tahun 2021. “Alhamdulillah, SMKN 7 Surabaya telah melaksanakan PTM terbatas bertahap sesuai dengan SOP Inmendagri No. 35 Tahun 2021,” ujar Khofifah. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim yang lekat disapa Khofifah ini mengecek kesanggupan sekolah dalam mentaati peraturan PTM yang meliputi kapasitas kelas 50%, guru yang telah divaksin, 4 jam pelajaran setiap jpl setara 30 menit, seminggu maksimal dua kali masuk, kesiapan Satgas Covid-19 di tingkat sekolah, serta izin dari orang tua siswa. "Jadi dimulainya PTM tetap pola pembelajaran kita masih hybrid. Jadi jika ada kebutuhan yang perlu disupport dan dilengkapi, bisa dimusyawarahkan. Terlebih kita masih melakukan ini secara bertahap, jadi sambil mengukur kapasitas kita sendiri," ujar Khofifah. "Yang penting tetap menaati peraturan dari pemerintah. Untuk teknisnya, bisa diputuskan masing-masing daerah. Apakah akan bergantian harinya untuk setiap kelas, atau dibuat shift per hari. Yang penting hal-hal dasar seperti pengadaan tempat cuci tangan , bermasker dan social distancing harus dilakukan," pungkas orang nomor satu di Jatim itu. (Mg6)
Sumber: