OPD Kosong Beban Berat Wali Kota Surabaya

OPD Kosong Beban Berat Wali Kota Surabaya

Surabaya, memorandum.co.id - Pengamat politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) Putu Ari S Hasibuan SIP MIP menjelaskan, beban berat dirasakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Karena banyak posisi jabatan OPD di lingkungan Pemkot Surabaya yang kosong. Apalagi penanganan pandemi Covid-19 hingga kini juga belum jelas kapan selesai. "Ini juga menganggu pelayanan di masyarakat. sudah seharusnya jabatan strategis diisi oleh pejabat definitif," terang Putu Ari S Hasibuan, Minggu (29/8/2021). Terkait kasus kemiskinan di tengah kota, seperti nenek Sumirah dan robohnya rumah warga yang membuat satu warga kota meninggal harus menjadi pekerjaan rumah (PR) eksekutif dan legislatif. Karena itu Putu Ari menegaskan, Pemkot Surabaya dan DPRD Kota Surabaya harus selalu hadir memberikan pelayanan terhadap rakyatnya. Sebab wali kota bisa terpilih juga karena rakyat, demikian juga dengan anggota dewan bisa duduk di legislatif juga karena dukungan rakyat di daerah pilihan (dapil). "Saatnya membalas kebaikan rakyat dengan tanggungjawab mensejahterakan rakyat seperti saat mereka kampanye merebut simpatik rakyat," tutup Putu Ari. Sebelumnya mencuat pemberitaan nenek Sumirah (88), salah seorang warga Simomulyo Baru yang belum tersentuh bantuan pemerintah. Nenek sebatang kara ini tidak mendapat bantuan sosial. Karena lemahnya pengawasan ditingkat berkala lurah dan camat setempat memantau kembali usulan RT/RW. Sumirah tinggal di rumah petak ukuran 2x3 meter dengan tempat tidur menyatu dengan dapur. Sehari-harinya bekerja sebagai buruh petik cabai dengan upah Rp150 ribu per bulan dan masih menanggung biaya sewa tempat tinggal Rp 200 ribu. Ia juga berjualan pracangan untuk menambah pemasukannya. (day/fer)

Sumber: