Jawab Kegelisahan Wali Kota, Pemkot Luncurkan Aplikasi Usulan Bansos
Surabaya, memorandum.co.id - Kasus nenek Sumirah yang sempat mencuat karena belum tersentuh bantuan sosial (bansos) benar-benar membuat Wali Kota Eri Cahyadi sempat marah kepada pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya. Untuk menjawab kegelisahan wali kota, dan kasus serupa tidak terulang lagi di Surabaya, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya mendapat pekerjaan rumah (PR) membuat aplikasi sederhana terkait bansos tersebut. Bahkan, aplikasi layanan pengajuan penerima bantuan sosial (bansos) langsung direspons pihak kecamatan atau kelurahan dalam waktu 1 x 24 jam. Di sini, masyarakat tinggal mengetik usulbansos.surabaya.go.id dan tinggal memasukkan nama penerima, alamat, nomor induk kependudukan (NIK) serta pelapor dan tinggal kirim. “Kami dapat perintah pak wali. Bantuan aplikasi kominfo yang sederhana dan gampang. Bahkan, bisa mengusulkan diri sendiri atau orang lain yang sampai saat ini belum mendapat bantuan,” ujar Kadis Kominfo Kota Surabaya M Fikser, Jumat (27/8). Tambah Fikser, dari usulan tersebut akan diverifikasi kecamatan atau kelurahan. Begitu masuk, 1 x 24 camat dan lurah verifikasi. “Untuk verifikasi, camat dan lurah lihat sudah dapat atau belum. Nah, misal verifikasinya ternyata bansos dari pemkot bukan dari kemensos. Soalnya ada indikator. Tetap masuk bantuan pemkot, dan langsung direspons tanpa harus menunggu pemerintah pusat,” jelas mantan Kasubbag Humas Pemkot Surabaya ini. Lanjut Fikser, karena aplikasi yang dipakai mudah, pihaknya mengimbau supaya tidak dibuat mainan. “Tolong waktu ada usulan bansos ini jangan dimainin. Kasihan yang verifikasi dan belum dapat bansos, kasihan warga. Tolong yang punya tetangga butuh bansos dikasih. Jangan merugikan dan membuat orang lain susah. Akses ini menolong sesama,” harap Fikser. (fer)
Sumber: